TANA PASER- Sudah seminggu, upaya pencarian Ardun (40), warga Desa Tabru Paser Damai RT 1 Kecamatan Batu Engau, Paser yang hilang di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Tabru, Rabu (8/5) pekan lalu, belum juga membuahkan hasil. Akibatnya, pencarian terpaksa dihentikan sejak Rabu (15/5) kemarin.
Padahal, upaya pencarian korban sudah cukup maksimal dengan melibatkan tim gabungan dari Polsek Batu Engau, Koramil Batu Engau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Paser serta didukung relawan dan warga desa, termasuk kerabat korban.
“Selama berhari-hari pencarian terus dilakukan dengan melibatkan tim gabungan menggunakan 2 perahu fiber plus mesinserta 8 perahu ketinting milik warga dengan menyisir aliran sungai sekitar areal perkebunan PT Sena Bangun Daerah S2 Divisi A3. Namun, sampai hari ini belum juga ada tanda-tanda bakal ditemukan korban,” ungkap salah seorang pegawai BPBD Paser saat dihubungi via telepon selular di lokasi pencarian, Rabu (15/5).
Korban Ardun yang menghilang dan belum ditemukan
Sejak dilaporkan menghilang oleh pihak keluarga, personel BPBD Paser didukung anggota Polsek dan Koramil Batu Engau serta dibantu warga dan pihak keluarga korban langsung terjun ke lokasi melakukan pencarian yang di mulai Pukul 08.00 Wita dan di hentikan pada Pukul 17.00 wita.
“Ada beberapa kendala yang ditemui tim gabungan dalam melakukan pencarian terhadap korban, seperti akses jalan yang cukup sulit menuju tempat kejadian perkara, kondisi air yang terlalu dalam serta cuaca yang tidak menentu,” ujarnya.
Proses pencarian korban Ardun.
Seperti diketahui, Ardun (40), warga Desa Tabru Paser Damai RT 1 Kecamatan Batu Engau Kabupaten Paser, Rabu (8/5) pecan lalu sekitar pukul 13.00 Wita dilaporkan hilang saat mencari ikan dengan cara menjala di DAS Tabru sekitar areal PT.Sena Bangun (Pt Pradiksi Gunatama) daerah S2 Divisi A3 blok D12-13.
Keluarga baru mengetahui jika korban hilang setelah istri korban bernama Jaya mengetahui suaminya tidak pulang-pulang dari menjala ikan dan udang, padahal jarum sudah menunjukkan pukup 18.30 Wita.
Karena tidak mendapati suaminya berada di rumah, padahal saat itu sudah masuk waktu buka puasa, maka Jaya langsung menyampikan prihal suaminya itu kepada kerabat dan tetangga terdekat.
“Warga dan tetangga sempat melakukan pencarian di darat dan di sungai hingga pukul 21.45 Wita. Dalam pencarian itu, keluarha korban sempat menemukan bekas telapak tangan yang mencakar ke lumpur. Tidak jauh dari lokasi tapak tersebut juga diketemukan jala, alat tangkap ikan milik korban,” beber salah seorang kerabat korban. (hh)