SAMARINDA-Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kaltim pada Maret 2019 tercatat sebesar 188 kunjungan. Jumlah itu naik 20 kunjungan dibanding bulan sebelumnya yang berjumlah 168 kunjungan. Menurut asal negara wisman yang berkunjung ke Bumi Etam pada Maret 2019, terbanyak dilakukan oleh wisatawan asal Singapura, India dan Malaysia. Ketiga negara tersebut peranannya mencapai 31,38 persen terhadap total kunjungan pada Maret 2019.
Namun secara periode tahunan, jumlah wisman pada Maret 2019 jika dibandingkan dengan periode Maret 2018 mengalami penurunan mencapai 60 kunjungan. Secara kumulatif, pada periode Januari 2018 – Maret 2019 wisman yang berkunjung ke wilayah Kalimantan Timur telah mencapai 3.220 kunjungan.
Sekretaris Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kaltim Muhammad Zulkifli mengatakan, saat ini jumlah wisman masih sangat rendah. Meskipun meningkat, seharusnya bisa lebih besar dari itu. Potensi pariwisata harusnya mendapat porsi lebih besar besar dalam struktur perekonomian. Banyak peluang yang belum dimaksimalkan. Termasuk pada destinasi unggulan yang banyak terdapat di Berau.
“Padahal kalau dikembangkan dengan lebih baik, kunjungan wisman ke Bumi Etam bisa lebih banyak,” katanya Jumat (10/5).
Dia mengatakan, di Berau ada wisata bahari wilayah Kepulauan Derawan, yang memiliki 31 pulau dan enam pulau kosong. Saat ini, lima pulau menjadi pengembangan utama, yakni Pulau Derawan, Sangalaki, Maratua, Kakaban, dan Pulau Semama.
Untuk diketahui, Dinas Pariwisata Kaltim mencatat, jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut terus naik dari tahun ke tahun. Terutama untuk wisatawan nasional dan daerah. Pada 2016, 100 ribu orang, dan 262 ribu orang pada 2017. Sepanjang 2018, tercatat ada 300 ribu orang yang menyambangi Berau.
“Jumlah itu masih sangat kecil, seharusnya bisa ditingkatkan dan bisa menjadi pendapatan baru bagi daerah,” ungkapnya.
Menurutnya, Berau punya potensi luar biasa untuk menjadi destinasi kelas dunia. Pemerintah juga saat ini terus berbenah, jika terus diperbaiki maka jumlah wisman bisa terus berkembang. Apalagi ada penerbangan langsung ke sana.
“Optimis berkembang, namun memang harus terus ditingkatkan infrastruktur pariwisata ke sana,” pungkasnya. (*/ctr)