Ada Duel Sedarah di Dalamnya

- Rabu, 15 Mei 2019 | 13:51 WIB

OAKLAND-Golden State Warriors pantas ketar-ketir. Mereka dipastikan tidak diperkuat Kevin Durant di game pertama final wilayah barat kontra Portland Trail Blazers pagi ini. Steve Kerr, head coach Warriors bahkan membuka kemungkinan lebih buruk. Yakni Durant bisa absen lebih panjang.

MVP NBA 2014 itu mendapat cedera betis kanan sejak game kelima (9/5) semifinal kontra Houston Rockets. Awalnya dia dikira mengalami cedera lebih parah yakni achilles. Namun syukurlah, pasca menjalani MRI Durant divonis hanya mengalami cedera betis.

“Kami terus memantau perkembangan kondisinya. Tapi sampai saat ini belum ada jadwal pasti kapan dia bisa kembali tampil,” ucap Kerr dilansir ESPN.

Kehilangan Durant membuat Kerr putar otak lebih keras. Sampai saat ini pemain 30 tahun itu adalah pemain paling subur di timnya. Lebih dari itu, Durant kerap menjadi pemecah kebuntuan saat barisan Stephen Curry, Klay Thompson, maupun Draymond Green sedang loyo untuk mencetak angka.

Masih hangat di ingatan saat Durant menggempur Los Angeles Clippers dengan 45 dan 50 poin sendirian di game kelima (25/4) dan keenam (27/4) ronde pertama. Total sepanjang playoff ini performa Durant begitu stabil. Dia tercatat tak pernah mengemas kurang dari 20 poin dalam sebelas laga.

“Tentu akan sangat berat (bermain tanpa Durant),” ucap Curry. MVP NBA 2015 dan 2016 itu melanjutkan, yang perlu dilakukan timnya saat ini adalah fokus lebih dulu mengamankan home court advantage dua game pertama. Di dua laga awal itu pertandingan berlangsung di markas Warriors, Oracle Arena. “Setelah itu baru kita coba ciptakan momentum selanjutnya,” ucap Curry.

Di lain sisi, duel Warriors kontra Blazers ini dibumbui perseteruan kakak-beradik, Stephen dan Seth Curry. Laga ini pun tercatat sebagai final wilayah pertama dalam sejarah NBA yang mempertemukan dua saudara sedarah. “Mereka adalah royal family di NBA saat ini,” ucap Kerr.

Seth memang bukan starter di Blazers. Namun, perlahan tapi pasti dia mulai mendapat kepercayaan dari head coach Terry Stotts. Adik kandung Stephen Curry ini tercatat sudah memiliki rata-rata bermain 19,4 menit sepanjang playoff ini.

Secara tim Blazers harus bertarung dengan mental baja. Pasalnya, ini jadi penampilan perdana mereka di final wilayah dalam 19 tahun tahun terakhir alias sejak edisi 2000.

Itu berkebalikan jauh dengan pada punggawa Warriors. Durant cs sudah hafal benar atmosfer laga puncak wilayah barat karena empat musim belakangan selalu menebusnya. “Aku kira kami sudah membuktikan sejauh ini. Kami selalu bekerja keras. Kami tim yang tidak tergantung hanya pada satu atau dua pemain,” ucap Lillard.

Point guard 28 tahun itu tetap menjadi poros kekuatan Blazers. Shooting guard CJ. McCollum juga akan berperan penting. Dia adalah second opinion untuk mendobrak pertahanan Warriors jika Lillard sedang tumpul. Center Enes Kanter juga siap berjibaku di bawah ring dengan para big man Warriors yakni Andrew Bogut ataupun Green. (irr)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X