Musibah Kebakaran Bikin Wabup Prihatin

- Rabu, 15 Mei 2019 | 11:35 WIB

SENDAWAR–Bencana kebakaran permukiman di Kutai Barat (Kubar) kian memprihatinkan. Hingga April 2019, sudah puluhan rumah terbakar. Terparah di Kecamatan Muara Pahu. Puluhan Rumah ludes terbakar di kecamatan itu.

Setelah puluhan rumah di Kampung Baru disusul dua kali kebakaran di Kampung Tanjung Laong. Yakni di Kecamatan Melak dan Barong Tongkok. Baru-baru ini, kebakaran terjadi di Kampung Sri Mulyo, Kecamatan Sekolaq Darat.

Dinas Sosial Kubar memberikan bantuan kepada korban kebakaran. Yakni, Sumardi, warga Jalan Sungkai, RT 02, Kampung Srimulyo, Minggu (I2/5). Bantuan diserahkan Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial Wilhelmus bersama anggota Tagana kepada korban kebakaran.

Bantuan berupa sembako, yakni beras, mi instan, gula, kopi, teh, biskuit, susu, minyak goreng, dan air mineral. Berikutnya tenda, matras, selimut, seragam sekolah, perlengkapan ibu hamil dan bayi. “Semoga bantuan yang disalurkan ini meringankan beban korban,” kata Wilhelmus.

Dia mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap bahaya kebakaran. Terlebih pada peralatan elektronik, kabel listrik, dan bahan bakar seperti tabung gas yang dapat mengakibatkan kebakaran. “Jangan lupa mematikan alat-alat elektronik maupun kompor jika sudah tidak digunakan,” katanya.

Sementara itu, Wabup Edyanto Arkan mengatakan, penggunaan alokasi dana kampung (ADK) dan alokasi dana desa (ADD) diharapkan mampu menjawab kepentingan dan kebutuhan masyarakat secara mendasar. Salah satunya, selain membangun infrastruktur dan kegiatan pemberdayaan ekonomi di kampung.

“Bisa juga berkaitan pencegahan bahaya kebakaran. Misalnya, pembelian alat pemadam kebakaran mini. Hal itu sebagai upaya penanggulangan kebakaran yang berpotensi, apabila terjadi di daerah tersebut,” kata Wabup.

Alat pemadam tersebut sangat penting. Pasalnya, beberapa kejadian kebakaran pada Februari–Maret 2019 lalu; di RT 3, Kampung Tanjung Pagar, Kampung Tanjung Laong; dan RT 3, Kampung Sebelang. “Masing-masing merupakan wilayah Kecamatan Muara Pahu,” ungkapnya.

Menurut dia, Badan Permusyawaratan Kampung (BPK) dan kepala kampung perlu memikirkannya melalui musyawarah kampung. Hasilnya bisa segera disiapkan dan pada 2020 dapat menganggarkan alat pemadam tersebut. Sementara itu, untuk 16 kecamatan se-Kubar perlu dibantu alat pemadam kebakaran ini.

“Karena mobilisasi pemadam dari ibu kota kabupaten cukup jauh. Mengantisipasi hal itu, perlunya menyiapkan alat pemadam mini di setiap kampung,” ucapnya. (rud/kri/k8)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X