Dibawa Lari Mama Angkat, Dinikahi Tokoh Agama

- Selasa, 14 Mei 2019 | 15:38 WIB

Agustus 2017 silam, seorang anak berusia 12 tahun mengalami penculikan. Perempuan berinisal NI dibawa lari ke Medan, Sumatra Utara. Bermukim di kampung orang sekitar enam bulan. Hingga awal tahun lalu, NI berhasil ditemukan oleh pihak kepolisian. Setahun dari kejadian itu, remaja ini telah kembali ke Balikpapan. Bahkan menjadi single parent, buah cintanya setelah dinikahi seorang tokoh agama.

 

SIANG terik Senin (13/5), di ujung barat Balikpapan, Kaltim Post berkunjung ke rumah NI. Berlokasi di RT 14 Kelurahan Baru Ulu. Kedatangan awak media ditemani oleh dua petugas kelurahan dan Umi Kalsum, ketua RT setempat. Rumah NI terletak di dataran tinggi. Sekitar 50 meter dari Jalan Letjen Suprapto. Di depan pintu, nenek NI lalu menyambut.

Dengan ramah, nenek tersebut mempersilahkan masuk duduk di teras rumahnya yang sederhana. Sementara NI berada di kamar sambil meninabobokkan putri kecilnya. Sebelum berbincang langsung dengan NI, nenek dan ketua RT, menceritakan kondisi remaja tersebut. NI merupakan korban penculikan dua tahun silam. Dia dibawa oleh seseorang yang disebut sebagai mama angkat. Saat kejadian, dia masih duduk di bangku kelas V SD.

Kejadian ini juga masih begitu membekas dipikiran sulung dari tiga bersaudara itu. Dari penuturan NI, kejadian penculikan ini terjadi di HUT Pramuka, Senin 14 Agustus 2017. NI ingat. Karena dia sempat ikut upacara di sekolah. Kemudian sepulang dari sekolah, dia diajak bertemu di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan oleh mama angkatnya yang bernama Sri. “Mama bilang minta ditemanin berobat, jadi saya ke bandara dan disuruh ganti baju di sana,” tuturnya.

Dia yang saat itu percaya saja ajakan mama angkatnya, tidak melakukan penolakan. Bahkan NI tidak sempat izin dengan keluarga. Apalagi mama angkatnya merayu agar NI ikut menemaninya sebentar saja. Mereka akan berkunjung ke kediaman seorang tokoh agama yang bisa mengobati penyakitnya. Ketika itu, Sri menderita kanker payudara dan beralasan lebih memilih berobat ke kampung-kampung. Tujuannya mencari pengobatan alternatif.

Sampai di Medan, NI tinggal di sebuah rumah kontrakan berdua dengan mama angkatnya. Sri mengambil semua simcard atau kartu seluler NI. Agar remaja ini tak bisa dihubungi dan putus kontak dari keluarga. NI bercerita, dia tidak menaruh curiga karena sang mama angkat sungguh-sungguh melakukan pengobatan. Di sana, Sri memang berkenalan dengan seorang tokoh agama. Sehingga NI pun selama di sana juga hanya mengenal sosok laki-laki yang berusia 42 tahun itu.

Remaja ini sempat tinggal sekitar tiga bulanan di rumah kontrakan yang disewa mama angkat. “Saya tidak ada curiga apalagi beneran dia lihat berobat. Tapi saya tidak boleh pegang handphone,” ucapnya. Kecurigaan mulai muncul kala Sri mulai marah-marah kepada NI. Alasannya karena tokoh agama itu mengaku suka dengan remaja ini. Padahal mama angkatnya sudah menaruh hati kepada tokoh agama ini sejak mereka berkenalan lewat jejaring sosial Facebook.

 “Mama angkat saya dulu sering kirim fotonya berdua dengan saya ke lelaki ini. Dia juga cerita kalau suka, tapi ternyata lelaki ini sukanya dengan saya,” katanya. Ketika tahu cintanya bertepuk sebelah tangan, Sri mengaku akan meninggalkan NI sendiri di sana. Tak disangka, Sri benar-benar pergi begitu saja dengan alasan ingin ikut berdagang dulu di Kecamatan Medan Tembung. (riz/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X