Lebih Sehat, Masyarakat hanya Belum Terbiasa

- Selasa, 14 Mei 2019 | 14:14 WIB

Daging kerbau perlahan mendapat tempat tersendiri dalam menu makanan masyarakat Kaltim setiap harinya. Daging ini memiliki kualitas lebih baik dari sapi. Harganya pun lebih murah.

DAGING kerbau di Bumi Etam baru booming setelah Bulog Divisi Regional (Divre) Kaltimra mendapat penugasan dari pemerintah pusat untuk menjualnya. Daging kerbau dipasarkan ke masyarakat sebagai alternatif konsumsi. Sejauh ini permintaannya diklaim meningkat.

Perum Bulog Kaltimra mencatat ada kenaikan konsumsi dibanding tahun lalu. Kabid Pengadaan Operasional Pelayanan Publik Bulog Divre Kaltimra Agung Setiabudi mengatakan, tahun lalu konsumsi rata-rata per bulan sekitar 5 ton. “Tahun ini penjualan kami sekitar 7 ton per bulan. Saat Ramadan biasanya konsumsi melonjak. Ramadan lalu sekitar 20 ton. Yang jual daging kerbau beku ini tidak hanya kami. Ada juga distributor dan supermarket,” ungkapnya, Senin (13/5).

 

HARUS DIBIASAKAN: Meski warga belum terbiasa, Bulog terus menyediakan daging kerbau beku untuk masyarakat.

 

Meski permintaan naik, ia menilai masih banyak masyarakat yang masih awam terhadap daging kerbau. Memang yang konsumsi tidak banyak, paling tidak saat Ramadan bisa menjadi pilihan alternatif dari daging sapi.

“Kerbau di Indonesia identik digunakan membajak sawah. Jadi, banyak yang berpikir kalau dagingnya dijual kualitasnya pasti tidak bagus dan tekstur keras. Pemikiran itu salah, daging kerbau yang beredar di Indonesia ini diimpor dari India, di sana kerbau diternak seperti sapi di Indonesia. Kualitas dagingnya sama. Kalau dicoba diolah hampir tidak ada bedanya,” jelasnya.

Daging kerbau adalah salah satu daging yang paling bergizi. Bahkan bisa juga digunakan untuk burger, daging panggang, steak, dan direbus. Karena sebagian besar daging kerbau ini didapatkan dari peternakan terbuka dan diberi makan rumput, maka daging mengandung jauh lebih sedikit antibiotik buatan, hormon, dan steroid, daripada daging sapi dan daging lainnya yang lebih umum memakainya.

-

Nilai gizi daging kerbau dibanding daging sapi serta harganya. (grafis amrullahachmad/kp)

 

Yang menjadi pembeda jika diselidiki di kandungan gizinya. Ada perbedaan antara daging sapi dan kerbau. Dalam 100 gram daging kerbau mengandung kalori sebesar 79 kkal, protein 18,7 gr, 0,5 gram lemak, 14 mg kalsium, dan 3,3 mg zat besi. Sedangkan dalam 100 gram daging sapi mengandung kalori sebesar 201 kkal, protein 18,8 gr, lemak 14 gr, kalsium 11 mg dan 2,8 mg zat besi.

Jika dilihat, kandungan kalori serta lemak pada daging sapi lebih besar dibandingkan dengan kerbau. Sedangkan kandungan protein, kalsium dan zat besi hampir sama per 100 kg-nya. Daging kerbau adalah pilihan makanan yang umum bagi mereka yang menderita alergi terhadap daging umum lainnya, karena itu dianggap non-alergenis.

“Kalau dikonsumsi hampir semuanya jenis olahan daging sapi bisa menggunakan daging kerbau. Jadi mau itu dimasak semur, rending, atau masakan yang awalnya menggunakan daging sapi bisa diganti daging kerbau. Biasa kalau di supermarket itu daging kerbau namanya daging rending,” terangnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X