Meski Beralih dari DPR ke DPD RI, Ferdian-Mahyudin Janji Tetap Berjuang

- Selasa, 14 Mei 2019 | 13:55 WIB

MEREKA yang duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2019–2023 asal Kaltim sudah mengerucut. Seiring ditetapkannya hasil rekapitulasi suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dari empat nama yang mewakili Kaltim, tiga orang di antaranya bahkan meraih suara yang begitu besar.

Keempat wakil rakyat itu, yakni Awang Ferdian Hidayat, Mahyudin, Aji Mirni Mawarni, dan Zainal Arifin. Dari empat nama itu, perolehan suara Awang Ferdian adalah yang paling mencolok. Putra mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak itu meraup 345.682 suara. (lihat grafis).

Dari keempat nama yang lolos ke Senayan–sebutan Gedung MPR/DPR, semuanya bukan incumbent DPD RI alias nama baru. Bila sebelumnya empat senator Kaltim pengisi DPD RI antara lain Ahmad Hendry, menggantikan Martin Billa yang maju di Pemilihan Gubernur Kaltara 2015. Kemudian ada Aji Muhammad Mirza Wardana, Muslihuddin Abdurrasyid, dan Muhammad Idris yang menggantikan Bambang Susilo karena maju di Pemilihan Bupati Paser 2015.

Pada Pemilu 2019, hanya Muhammad Idris yang kembali mencalonkan diri. Namun perolehan suaranya hanya masuk lima besar dengan 73.252 suara. Sedangkan Aji Muhammad Mirza Wardana memilih menjadi calon legislatif (caleg) untuk DPR RI dari Partai Hanura lewat Daerah Pemilihan (Dapil) Kaltim. Sedangkan Muslihuddin Abdurrasyid dan Ahmad Hendry diketahui tidak mencalonkan diri di DPD RI.

Adapun, sebagai mantan calon wakil gubernur (wagub) Kaltim pada 2018, nama Awang Ferdian memang masih cukup melekat di telinga warga Benua Etam. Tak hanya itu, mantan politikus Partai PDI Perjuangan itu, juga punya modal besar. Sebab pada 2009–2014, dia pernah duduk sebagai anggota DPD RI.

Tak hanya itu, pada 2014–2019, Awang Ferdian pernah menyeberang sebagai calon anggota DPR RI. Sederet kiprah politiknya itu, tidak bisa dimungkiri ikut mendongkrak suara dia di pemilihan anggota DPD RI tahun ini. Terlebih lagi pada periode ini, ayahnya, Awang Faroek Ishak ikut meramaikan kontestasi pencalonan DPR RI dan terpilih dari Partai NasDem.

“Insyaallah amanah itu akan saya jaga sebaik-baiknya untuk kemajuan Kaltim. Kemenangan saya itu adalah kemenangan rakyat Kaltim. Apa yang jadi harapan masyarakat Kaltim selama ini, insyaallah akan saya perjuangkan,” tutur Awang Ferdian kepada Kaltim Post, Senin (13/5).

Dia menyadari, saat memilih maju sebagai calon wagub Kaltim mendampingi Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang sebagai calon gubernur (cagub) Kaltim, tidak semua masyarakat menjatuhkan pilihannya pada dirinya. Namun, pada pemilihan DPD RI kali ini, ada banyak masyarakat yang mendukungnya. “Tapi yang pasti, kemenangan saya ini, insyaallah akan mengakomodasi semua kepentingan dan harapan masyarakat Kaltim,” ucapnya.

Sejatinya Awang Ferdian tidak pernah menyangka bakal memperoleh suara yang begitu tinggi pada pemilihan anggota DPD RI kali ini. Dari awal pencalonan hingga pemungutan suara, dia hanya mematok target bisa masuk empat besar.

“Saya hanya optimistis akan masuk empat besar. Mengenai perolehan suara yang cukup besar, bagi saya, itu satu penghormatan. Artinya masyarakat Kaltim masih sangat percaya pada saya. Saya juga mungkin dianggap cukup dikenal dan punya kompeten dalam jabatan ini,” tuturnya.

Terlepas dari itu semua, sebagai anggota DPD RI, Awang Ferdian membawa misi besar untuk meningkatkan kualitas pembangunan di Kaltim. Salah satu yang ingin diperjuangkan Awang Ferdian yakni mendapatkan dana perimbangan yang maksimal dari pemerintah pusat. “Saya ingat memperjuangkan besaran dana perimbangan yang dirasakan tidak adil bagi Kaltim,” ucapnya.

Ada alasan kuat mengapa Awang Ferdian ingin memperjuangkan itu. Dia bercerita, saat duduk sebagai anggota DPD RI periode 2009–2014, dirinya bersama tiga anggota DPD RI yang lain pernah mengajukan judicial review atas Undang-Undang (UU) Dana Perimbangan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

“Saat itu, kami memang gagal. Gugatan kami tidak diakomodasi. Saat itu, kami sudah berhasil memasukkan angka 40 persen dana bagi hasil migas untuk Kaltim, terutama minyak. Tapi belum berhasil direalisasikan lagi. Saya sangat memahami, dana perimbangan itu sangat diperlukan untuk mendongkrak APBD Kaltim,” jelasnya.

Nama lain yang juga melenggang sebagai anggota DPD RI dengan suara yang cukup tinggi yakni Mahyudin. Pria asal Sangatta, Kutai Timur (Kutim) itu meraih 147.483 suara. Perolehan suara itu menjadi yang tertinggi kedua setelah Awang Ferdian Hidayat.

Di Kaltim, Mahyudin bukan sosok yang asing. Selain dikenal sebagai mantan bupati Kutim, nama Mahyudin juga kian moncer saat terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2014–2019. Langkahnya menuju Senayan–sebutan DPR–kian bersinar setelah terpilih sebagai wakil ketua MPR RI.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X