JAKARTA – Salah satu cara untuk menyiasati kuota pemain asing adalah menempuh jalur naturalisasi. Cara itu sedang dilakukan Persija Jakarta dan Persib Bandung. Persija berupaya Silvio Escobar menjadi WNI. Hal yang sama dilakukan Persib terhadap Fabiano Beltrame.
Namun, proses naturalisasi belum berjalan mulus. Escobar, misalnya. Dia terpaksa harus angkat kaki dari Persija. Ya, seiring kembalinya Marko Simic, bomber asal Paraguay itu harus rela dipinjamkan ke PSIS Semarang. Persija yang sudah punya empat pemain asing tidak bisa lagi menampung Escobar. Kecuali kalau dia sudah berstatus WNI. ’’Kami akan pinjamkan sambil menunggu proses naturalisasinya selesai,’’ kata CEO Persija Ferry Paulus.
Peminjaman itu tidak permanen. Rencananya, Escobar bisa kembali pada putaran kedua. Diharapkan, saat putaran kedua, eks bomber Perseru Serui itu sudah berstatus WNI. ’’Mudah-mudahan bisa berkembang lebih baik lagi ketika kembali,’’ ujar Ferry.
Jika Escobar terpaksa pergi, Beltrame lebih beruntung. Persib masih mempertahankannya meski sudah punya empat pemain asing. Mantan pemain Madura United itu jadi pemain kelima jika naturalisasinya tak tuntas.
Dia bahkan diperkenalkan dalam launching tim Liga 1 Persib kemarin. Beltrame tetap memakai nomor favoritnya, 15. Manajer Persib Umuh Muchtar menjelaskan, 31 pemain yang diperkenalkan kemarin belum tentu dipakai semua di Liga 1. ’’Tapi semua didaftarkan. Masalah Fabiano (Beltrame, Red) kami menunggu dulu keputusannya sampai mana, yang jelas tetap kami daftarkan,’’ jelas Umuh
Yang jadi masalah, Beltrame didaftarkan dengan status apa? Sebab, menurut Manajer Kompetisi PT LIB Asep Saputra, sistem pendaftaran online yang dipakainya tidak memungkinkan tim mendaftarkan lima pemain asing. Artinya, harus ada yang dicoret. ’’Jadi, tidak perlu ada spekulasi mendaftarkan lima pemain, di sistem kami pasti langsung ditolak. Pendaftaran pemain asing juga sudah ditutup 9 Mei kemarin,’’ tandas Asep.
Di sisi lain, Beltrame optimistis proses naturalisasinya bakal kelar sebelum deadline pendaftaran pemain lokal berakhir. ”Pemain lokal saya dengar masih bisa sampai 22 Mei. Masih ada dua pekan. Semoga surat natralisasi saya segera keluar dan saya bisa main,” ucap Beltrame.
Bahkan Beltrame sudah menghafalkan lagu kebangsan Indonesia Raya. Dia dibantu putrinya, Juliana Beltrame saat menghafal Indonesia Raya. ”Sebenarnya sudah dari satu bulan yang lalu saya belajar menghafal. Tidak ada masalah. Saya sudah 14 tahun di Indonesia. Saya sudah paham banyak soal Indonesia,” timpalnya. (rid/nia/c25/bas)