Buka Taman Baca hingga Gagas Mural di Lorong Gang

- Jumat, 10 Mei 2019 | 13:14 WIB

Kota Minyak punya spot hiburan sekaligus edukasi baru bernama Kampung Literasi. Ada puluhan mural bertema literasi di permukiman padat penduduk tersebut. Hiasan di sepanjang gang itu melengkapi taman baca yang sudah berdiri sejak 2011. Dialah Roelyta Aminuddin, sosok di balik lahirnya Kampung Literasi.

DINA ANGELINA, Balikpapan

GANG yang dulunya kusam seketika indah dan terang dengan pemandangan baru. Apalagi kalau bukan karena keindahan mural begitu menarik perhatian mata. Anak-anak hingga muda-mudi ramai memenuhi area Kampung Literasi yang berlokasi di Jalan Gajah Mada, Balikpapan Kota. Terutama sore hari, saat matahari sudah tidak mengeluarkan sinar teriknya.

Tak sedikit orang yang berswafoto di sana. Terlalu sayang jika tidak dibagikan di jejaring media sosial. Mengingat spot foto ini terhitung fresh, baru berusia seminggu setelah peresmiannya, Kamis (2/5) lalu. Dulunya gang ini hanya jejeran tembok dominasi putih yang catnya pun sudah hampir pudar. Terkesan kotor dari banyaknya lumut menempel.

Hal ini yang memicu Roelyta untuk mengubah suasana kampung tempat dia bermukim. Menurutnya, jika ingin menghidupkan kampung, maka perlu sesuatu yang dapat mengubah image sekaligus pemandangan baru. “Terpikirkan mural yang bisa memperindah lingkungan sekaligus menarik perhatian anak-anak,” tuturnya.

Keinginan ini sebenarnya sudah lama terpendam. Roelyta sempat mengajukannya ke beberapa instansi agar dapat memberi bantuan mewujudkan ide tersebut. Selama beberapa tahun pencariannya, ide ini disambut Pertamina yang ingin turut bersumbangsih melalui program corporate social responsibility (CSR).

Caranya dengan mengadakan kompetisi mural untuk menghiasi dinding sepanjang gang. Dengan tema seputar literasi, edukasi, dan budaya lokal. Tema ini sekaligus mengenalkan budaya lokal kepada para wisatawan melalui mural. Tak disangka, kegiatan ini disambut positif oleh pelukis mural. Mereka senang dan mau memberikan dedikasi.

Totalnya ada 43 space tembok yang dipenuhi pemandangan lukisan tersebut. Sementara jumlah peserta yang berpartisipasi mencapai 80 orang. Kemudian melibatkan tiga RT, yakni RT 8, 9, 10 Kelurahan Klandasan Ilir. “Waktu kompetisi berlangsung tiga hari untuk menyelesaikan karya,” sebutnya.

Cerita berdirinya Kampung Literasi sesungguhnya jauh sebelum ada mural. Awalnya karena kehadiran Taman Baca Masyarakat (TBM) An-Nisaa. Roelyta mendirikan taman baca ini sekitar delapan tahun lalu. Alasan mendirikan TBM sederhana. Dia menyukai buku sejak dini dan hobi mengoleksi beragam jenis buku. Dari kegemarannya itu, koleksi buku semakin tidak terbendung.

Muncul pikiran untuk membuka taman baca. Berangkat dari niatnya menjaga buku. Perempuan bergelar magister pendidikan ini juga tidak ingin merasakan manfaat buku sendiri. Dia ingin berbagi ilmu buku koleksinya lewat taman baca yang berdiri sejak 2011.

Selama itulah perempuan berhijab itu sudah mencurahkan hidupnya untuk lingkungan sekitar. Terutama menggaungkan semangat literasi kepada generasi muda. “Ketika itu hanya orang terdekat yang mulai pinjam buku, kemudian semakin banyak yang berkunjung dan memanfaatkan taman baca,” imbuhnya.

Tak sekadar taman baca, kegiatan di TBM An-Nisaa semakin beragam setelah perempuan itu diangkat menjadi ketua RT 9 sekitar 2016. Misalnya membuat kegiatan yang fokus pada literasi dan minat baca. Tahun pertama masa kerja, Roelyta menggalakkan kampung buku bertepatan momen peringatan Hari Kemerdekaan RI.

Dari situ kegiatan literasi terus berkembang hingga terdengar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). “Kami dapat anugerah kampung literasi dari Kemendikbud di Jogjakarta, tahun 2017,” ucapnya. Kini TBM An-Nisaa sudah memiliki koleksi mencapai 5.000 buku. Mulai bacaan novel, agama, motivasi, pelajaran, hingga buku baca anak.

Semua tidak hanya koleksi pribadi, sebagian hibah buku dari warga yang peduli. Selain memberikan fasilitas pinjaman buku, anak kampung sekitar juga diajak mengikuti berbagai kegiatan positif. Misalnya menari, belajar bahasa Inggris setiap akhir pekan, hingga belajar menulis dari para penulis Balikpapan. Semua kegiatan positif mengisi hari-hari anak di sana.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X