Mengenal (sedikit) Tentang Plagiarism

- Rabu, 8 Mei 2019 | 20:08 WIB

Menulis itu gampang gampang susah atau susah susah gampang. Sebagai pemula, ternyata menulis sebuah karya tulis ilmiah yang diikat dalam kode etik ternyata lebih banyak susahnya. Pengalaman penulis ketika menulis karya akhir studi menggambarkan bahwa menulis lebih banyak dimulai dari mood menulis ketimbang menulis itu sendiri.

Ketika penulis merambah profesi sebagai peneliti, benar-benar harus ekstra effort dalam memproduksi tulisan. Dan, begitu tipis antara ketakutan menulis yang akan diliputi kesalahan dengan ketidakmampuan menulis –demikian seorang rekan profesi menjelaskan-.

Sebagai modal penulis pemula akhirnya adalah kenekadan. Kritikan dan saran mengasah penulis dalam mengkaryakan tulisan. Ketidaksengajaan melakukan plagiasi pernah dialami yang dilatarbelakangi ketidaktahuan penulis ketika mensitir tulisan. Belajar dari kenyataan diatas, penulis mencoba menyarikan berbagai tulisan tentang langkah mencegah dari plagiarisme yang semoga menjadi pelajaran bagi penulis dan pembaca.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), plagiarisme didefinisikan sebagai pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) sendiri, misalnya menerbitkan kaya tulis orang lain atas nama sendiri. Diantara bentuk plagiarism yaitu mereplikasi hasil karya orang lain dan mengakuinya sebagai hasil karya sendiri, termasuk di dalamnya mengunduh karya tulis dari internet; mengambil atau menggunakan hasil pemikiran orang lain di dalam karya tulis Anda tanpa menyertakan sumbernya; memanipulasi ide atau karya orang lain sehingga tampak seperti hasil karya Anda sendiri; membayar jasa orang lain untuk menuliskan sesuatu atas nama Anda.

Menurut Permendiknas RI No.17 Tahun 2010 disebutkan bahwa plagiat merupakan perbuatan dalam memperoleh nilai dari suatu karya ilmiah secara sengaja atau tidak sengaja dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai.

Tindakan plagiasi (Ahyanoor, 2018) terbagi menurut niat pelaku, disebut plagiasi tak disengaja dikarenakan ketidaktahuan penulis terhadap standar penulisan ilmiah yang berlaku, disebut plagiasi disengaja dikarenakan dipublikasi sebagai karya sendiri. Jenis-jenis plagiasi diantaranya Clone (plagiat penuh 100% dan dipublikasikan sebagai karya sendiri atau Complete Plagiarism); Ctrl+C (90% mirip atau menjiplak sebagian besar dari satu sumber tulisan tanpa perubahan atau parafrase ); Find-Replace (mengganti kata kunci dan kalimat, tetapi secara keseluruhan masih sama dantidak mengubah isi utama suatu sumber); Remix (parafrasa atau menyusun kalimat sendiri dari beberapa sumber, lalu digabungkan menjadi suatu karya tulis tampa sitasi dan tanpa sumber); Recycle(mengambil sebagian besar karya penulis lain tanpa rujukan atau meminjam banyak ide dari penulis/tulisan sendiri atau menggunakan kembali karya terdahulu penulis tanpa sitasi); Hybrid(menggabungkan kutipan inti dengan sumber-sumber lain tanpa rujukan); 

Mashup(menggabungkan materi-materi kutipan dari berbagai sumber tanpa parafrase); 404 Error (mengutip dengan memasukkan sumber yang tidak akurat atau sebenarnya tidak ada atau mengkolaborasikan sumber yang di-copy dari berbagai sumber tanpa parafrase); Agregator (rujukan kutipan tepat, tetapi isinya bukan merupakan karya asli atau mencakup sitasi sumbernya yang dibutuhkan tetapi hampir sama sekali tidak ada ide asli dari tulisan yang akan ditulis); Re-tweet(rujukan kutipan tepat, tetapi penulisannya terlalu mirip dengan karya asli).

Purwani Istiana & Purwoko cukup rinci menjelaskan terkait plagiarisme dalam (Istiana, Purwoko, 2016) dan penulis meringkas sedikit diantara tipsnya yaitu pertama, melakukan pengutipan dengan 1) menggunakan dua tanda kutip, jika mengambil langsung satu kalimat, dengan menyebutkan sumbernya; 2) menuliskan daftar pustaka, atas karya yang dirujuk, dengan baik dan benar.

Yang dimaksud adalah sesuai panduan yang ditetapkan masing-masing institusi dalam penulisan daftar pustaka. Kedua, melakukan paraphrase yaitu  dengan tetap menyebutkan sumbernya. Parafrase adalah mengungkapkan ide/gagasan orang lain dengan menggunakan kata-kata sendiri, tanpa merubah maksud atau makna ide/gagasan dengan tetap menyebutkan sumbernya.

Penggunaan alat/aplikasi pendeteksi plagiarisme semisal: TurnitinWcopyfind, dan sebagainya, dan aplikasi ZoteroEndnote dan aplikasi sejenis untuk pengelolaan sitiran dan daftar pustaka. Peranti tersebut digunakan untuk mengecek duplikasi tulisan dan kemungkinan indikasi plagiat karena tidak adanya kutipan (citation) atau kekeliruan dalam mengutip.

Tapi bukan sebagai justifikasi terhadap tulisan yang mengandung praktik plagiat, karena tentu saja membutuhkan kritik jernih dalam memutuskan sebagai pelanggaran hak cipta akademik. Tulisan (Wijaya, 2018) menjelaskan pencegahan plagiarism dengan software atau piranti lunak anti plagiarism dan reference management tools sebagai terobosan inovasi pendidikan dalam publikasi karya ilmiah. Pencegahan upaya plagiat lainnya dengan proteksi dmc pada dokumen. Dalam bentuk lain adalah merangkum catatan penting dari pembacaan literatur pustaka dalam kalimat sendiri (teknik parafrase dan metode review literatur).

Upaya menghindari plagiasi (Ahyanoor, 2018) diantaranya mewajibkan kebaruan ide (novelty) dari review pustaka yang dijadikan basis teori tulisan, mempelajari cara kutipan langsung dan parafrase, menghindari sumber pustaka dari blog, wikipedia, website komersial (com, net, biz,dan sebagainya), mempelajari dan menggunakan model sitasi/ manajemen referensi dalam tulisan, dan terakhir, menumbuhkan rasa respek menghormati dan menghargai karya orang lain.

Tapi sebagai amal akademik, mengabadikan karya tulis sebagai kemanfaatan yang dapat diambil sebanyak-banyaknya sehingga berdampak pada perkembangan ilmu pengetahuan dan tentu saja pembekalan tentang teknik penulisan dan pengalaman menulis sedikit banyak membantu dalam membuat tulisan yang lebih baik lagi.

Referensi :

Ahyanoor, M. (2018). Materi 4 Plagiarisme. Retrieved April 10, 2018, from Universitas Muhammadiyah Malang website: http://eprints.umm.ac.id/36767/5/Materi-4-Plagiarisme.pdf

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X