Naikkan Bobot Badan, Jaga Porsi Makan, Jangan Asal-asalan

- Minggu, 5 Mei 2019 | 13:58 WIB

ENAM tahun terakhir, dia berusaha mempertahankan bobot tubuhnya. Bukan diet, dia justru berusaha memiliki tubuh nan berisi. Mohammad Shokib orangnya. Dia mengaku hanya mampu menaikkan 6 kilogram (kg) selama 6 tahun. Sebuah perjuangan berat baginya.

Ayah beranak anak itu mengaku jika masih dalam program, ingin menaikkan 3 kg untuk dikatakan berhasil mendapatkan bobot ideal. Saat disambangi di Jalan Proklamasi, Shokib bercerita bahwa kondisi badannya kini jauh lebih bagus dibanding enam tahun lalu. Dulu dia merasa cepat lelah dan lemah ketika berolahraga.

“Saya emang enggak sampai sakit-sakitan. Tapi, pas timbangan masih 53 kg merasa kalau olahraga itu cepat capek. Bahkan sewaktu-waktu saya ngerasa kalau badan ini terlalu ringkih untuk berolahraga,” ucapnya kemudian tertawa.

Hal itu semakin dia sadari ketika anak pertamanya, Abidal Awwalu Naafi lahir. Tepatnya medio 2013, Shokib semakin khawatir tentang bobotnya yang susah bertambah. Sekalipun bertambah, akan menurun lagi dengan cepat.

Niat semakin serius ketika mengingat bahwa bermain bola adalah hobinya. Shokib tidak ingin cepat lelah ketika bermain bola. Dia juga tidak ingin bobot tubuh menghalanginya untuk melakukan kegemarannya itu.

“Ditambah dengan dukungan istri saya, Lestari. Ketika dia tahu kalau saya mau program menaikkan berat badan, dia begitu senang. Sebab, rupanya tubuh yang begitu kurus ini bukan cuma saya saja yang menyadari, tapi istri saya juga,” tambah pria 30 tahun itu.

Lucunya, ketika sebelum menikah, Shokib mengaku gemar berwisata kuliner. Kegemaran itu terus berlanjut ketika dia berstatus kepala keluarga. “Sebab belum paham, dulu saya ngerasa bahwa jika melahap semua makanan bisa membuat timbangan bertambah. Faktanya memang bertambah, namun itu jadinya lemak bukan energi,” ucapnya kemudian menggeleng.

Seiring berjalan waktu, Shokib tidak menyerah. Mencari tahu cara tepat dan akurat menaikkan bobot tubuh. Sambil mengumpulkan informasi, Shokib mulai memperbaiki pola makan.

“Rupanya untuk menjadi gendut itu tetap harus sesuai porsi. Konsumsi makanan bergizi dan tetap hindari makanan mengandung lemak berlebih. Jangan ditelan semua makanannya, yang ada gendut bergelambir. Bukan jadi ideal,” jelasnya.

Dalam enam tahun terakhir, Shokib rutin mengonsumsi dada ayam. Meski dalam program menaikkan berat badan, dirinya tetap membatasi porsi nasi. Tidak berlebihan, juga kekurangan.

“Niat saya itu hanya ingin buat tubuh lebih berisi. Enggak muluk-muluk minta tubuh sebesar Ade Rai. Sekadar tubuh berisi saja sampai saat ini masih belum dikatakan sukses. Padahal sebentar lagi bulan puasa,” bebernya.

Dia bingung, mengapa tubuhnya susah gemuk. Kekhawatiran timbangan akan turun pun semakin dia rasakan menjelang Ramadan. Ketika dia melewatkan jam makan, hal itu sudah mengikis timbangannya.

“Saya udah persiapkan diri dari sekarang. Mungkin nanti saya menambah lauk dua kali lipat lebih banyak dari biasanya. Misalnya, kalau hari biasa hanya dua potong ayam. Ketika sahur nanti bisa tiga potong ayam, lalu disambung dengan tiga potong ayam lagi ketika berbuka. Serta doa agar timbangan tidak menurun tentunya,” ucapnya kemudian tertawa.

Tak ada yang lebih memuaskan daripada mendapatkan sesuatu yang diusahakan bertahun-tahun. Begitu pula untuk mendapatkan bentuk badan ideal. Anda butuh waktu dan perjuangan. Jika bisa menghargai prosesnya, Anda akan lebih menghargai hasilnya.

Begitu pula dengan Shokib. Meski kini masih memiliki utang bobot 3 kg untuk mencapai targetnya, pria yang gemar berolahraga itu tetap bersyukur dengan perubahan baik yang dirasakan. (*/nul*/rdm2/k16)

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X