Oleh: Rama Sihotang (Pewarta Foto Kaltim Post)
JARANAN dilakukan oleh sekelompok penari dengan pakaian prajurit dan menunggangi kuda kepang. Sambil menunggangi kuda tersebut, mereka menari dengan gerakan dinamis dan selaras dengan musik pengiringnya.
Selain menari, mereka juga memainkan kuda kepang dengan gerakan variatif. Biasanya sarat akan kesan magis dan nilai spiritualnya. Sehingga tidak jarang pada saat pertunjukan para penari mengalami trance atau kesurupan.
Hal itu berkaitan dengan kepercayaan masyarakat Jawa pada zaman dahulu akan roh-roh para leluhur. Sehingga masyarakat menjadikan jaranan sebagai alat komunikasi dengan leluhur.
Terdapat seorang pawang bertugas untuk melakukan ritual, berkomunikasi dengan leluhur dan menyembuhkan penari yang kesurupan. Pada saat pertunjukan, sang pawang membacakan mantra dan memanggil roh leluhur untuk memasuki raga sang penari, hingga akhirnya pertunjukan selesai. (*/ram*/rdm2/k16)
Berikut ekspresi lainnya:
Penari sudah mulai "trance"
