Dela Tak Lagi Mengayuh dengan Sepatu Bolong

- Minggu, 5 Mei 2019 | 09:16 WIB

Bukan ponsel canggih apalagi motor beken untuk berkeliling kampung. Hanya sepatu dan peralatan sekolah lengkap yang didambakan Riski Dela Putri, pelajar SMP asal Desa Perjiwa, Tenggarong Seberang. Semangat belajarnya diuji oleh keterbatasan. Jadi potret pendidikan di Kukar saat ini.

Muhammad Rifqi, Tenggarong

SEORANG anggota Polsek Kukar mengitari jalan yang tertutup rumput setinggi betisnya di RT 3, Desa Perjiwa. Didampingi tiga polwan serta seorang petugas lainnya. Kehadiran mereka jadi pusat perhatian warga sekitar.

Mereka menuju sebuah rumah. Bangunan reyot–nyaris ambruk, berdinding plywood yang sudah setengah rusak dimakan rayap. Untuk berdiri di teras rumah saja harus bergantian. Rumah itu tak kuat menahan beban kehadiran para abdi negara itu.

Setelah beberapa ketukan, seseorang menyambut mereka. Adalah Labonga, pria yang nyaris tak mampu melihat lantaran matanya mengalami gangguan. Menyusul di belakangnya Juriah, sang istri, serta anak semata wayangnya, Riski Dela Putri.

“Maaf, Pak, bapaknya ini tidak terlalu jelas melihat. Makanya mungkin bingung siapa yang datang. Silakan masuk, Pak,” ujar Juriah menyapa rombongan. Semua perhatian lantas tertuju kepada Dela. Perempuan periang. Apalagi memang jadi tujuan kehadiran mereka ke sana.

Sejak lahir, Dela tinggal di rumah yang tak teraliri listrik. Keluarga ini bahkan lupa kapan terakhir kali menonton televisi. Bagi pasangan tua itu, hal terpenting adalah menyekolahkan Dela secara layak.

Prestasi Dela tergolong baik di sekolah. Hanya, kini upayanya menjaga prestasi menghadapi sejumlah persoalan. Peralatan sekolah seperti buku serta alat tulis, tak lagi ada yang layak. Bahkan sesekali, buku tulis yang dia gunakan harus bercampur dengan pelajaran lain. Sepatu merah mudanya yang berlubang sudah menemani kakinya mengayuh sepeda untuk mencapai sekolah selama bertahun-tahun.

“Ini peralatan sekolah juga dua pasang sepatu buat adik Dela. Ada sepatu olahraga dan peralatan sekolah serta sembako. Untuk memperingati hari pendidikan ini, kami harap Dela bisa semakin semangat sekolah. Juga jadi contoh pelajar lain. Semua punya kesempatan yang sama untuk sukses,” Ujar Aipda Irma, Kanit Perlindungan dan Perempuan (PPA) Reskrim Polres Kukar.

Sedetik kemudian, air mata Dela nyaris mengalir, namun cepat-cepat dia hapus. Pelajar yang memiliki cita-cita menjadi guru itu pun tak menyangka akan kedatangan petugas tersebut. “Saya cuma ingin belajar betul-betul. Ingin sukses jadi guru. Juga enggak mau banyak mengeluh,”  ujar Dela. (qi/ndy/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X