Melatih Napas dan Kelenturan Otot Kaki

- Minggu, 28 April 2019 | 10:35 WIB

OLAHRAGA bela diri selalu populer. Dari sekian banyak bela diri, taekwondo kerap jadi pilihan. Bela diri asal Negeri Ginseng itu sudah sangat populer di Indonesia. Sering menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan di berbagai perlombaan. Jika Anda tertarik menguasai bela diri tertentu, taekwondo bisa dipertimbangkan.

Arief Wahyudi, pelatih taekwondo dari Garuda Muda Prima Klub mengamini jika taekwondo merupakan bela diri yang mudah diikuti. Sebanyak 80 persen gerakannya dominan menggunakan bagian kaki untuk menyerang. Tangan hanya untuk menangkis saja. Pada umumnya,  pemula yang baru belajar taekwondo harus menguasai teknik-teknik dasar yakni basic satu, dua, dan tiga. Kemudian masuk ke pukulan dasar, tendangan dasar, dan tangkisan dasar.

“Untuk benar-benar menguasai taekwondo secara keseluruhan, semakin cepat seseorang belajar, akan semakin lancar pula penguasaannnya. Terlebih bagi anak-anak berusia belia yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Sekitar tiga sampai empat tahun kemudian akan mulai terlihat keahliannya. Begitu pula dengan mereka yang masih remaja,” jelas Arief.

Sebelum mulai, wajib pemanasan. Kegiatan yang dilakukan saat pemanasan biasanya menyertakan gerakan pliometrik seperti lompat di tempat atau lari. Kemudian dilanjutkan dengan sit-up atau push-up. Sebelumnya juga dilakukan peregangan mulai kepala, bahu, hingga kaki. Durasi yang dibutuhkan pun sekitar 15–20 menit.

Tidak ada perbedaan signifikan antara taekwondo dengan bela diri lainnya. Menurut Arief, semua bela diri meliputi gerakan memukul, menangkis, dan menendang. Namun, ada satu gerakan yang wajib dipelajari bagi untuk taekwondo yakni keahlian melakukan split.

Wajib dikuasai karena taekwondo terfokus pada pemakaian kaki untuk menendang. Agar bisa menendang tinggi, para atlet taekwondo membutuhkan kelenturan pada otot kaki. Hal itu bisa diukur dengan bisa atau tidaknya atlet mempraktikkan split. Dibutuhkan latihan rutin agar bisa mendapatkan gerakan split yang sempurna.

Split termasuk gerakan yang cukup sulit untuk diikuti oleh pemula karena berkaitan dengan kelenturan tubuh mereka. Split tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Kalau salah dan tidak tepat, risikonya patah tulang. Kesulitan itu dialami oleh anak-anak dan orang dewasa,” ungkapnya.

Lalu mengatur napas. Untuk orang dewasa, biasanya mulai susah untuk mengatur apalagi ditambah dengan bertambahnya usia dan kesibukan. Oleh sebab itu, Arief memberikan tips agar Anda bisa lebih mudah mengatur napas.

“Paling simpel dan efektif itu bisa dengan melakukan renang. Itu juga bisa membuat Anda lebih menikmati. Kalau enggak bisa berenang, opsi lainnya bisa dengan melakukan joging. Paling penting, pola istirahat dan pola makan juga harus dijaga,” pungkasnya saat ditemui awal pekan lalu. (*/ysm*/rdm2/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X