Sejumlah Target Parpol Meleset, Bawaslu Pastikan Daftar Caleg Lolos ke Senayan Hoax

- Kamis, 25 April 2019 | 12:24 WIB

BALIKPAPAN-Dinamika perolehan suara sementara Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 untuk DPR RI memantik sikap para partai politik (parpol) yang memperoleh suara terbanyak. Sebagai parpol yang bersaing ketat di puncak suara terbanyak, Golkar dan PDI Perjuangan (PDIP) dipastikan punya wakil untuk ke Senayan. Sementara parpol lain masih berebut kursi.

Ketua PPP Kaltim Rusman Yaqub menyebut dengan hasil hitung suara internal sementara, dia yakin parpol-nya punya peluang sedikitnya satu calon legislatif (caleg) yang lolos menjadi anggota DPR. Karena itu, dia ingin dengan waktu yang ada, penghitungan suara yang masih berjalan berlangsung normal dan sesuai. “Jangan sampai ada pergerakan yang aneh-aneh. Hasilnya juga harus fair,” kata Rusman, kemarin (24/4).

Untuk mengawalnya, ketua Komisi IV DPRD Kaltim itu menyebut jika pihaknya mengandalkan kader PPP yang bertugas sebagai saksi-saksi di tingkat Panitia pemilihan kecamatan (PPK). Meski dia mengakui tak bisa mengandalkan 100 persen hasil yang diterima dari saksi. “Karena itu secara internal kami juga ikut mengawal ini dengan ketat,” sebutnya.

Dengan situasi saat ini, pihaknya juga menginginkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Jangan sampai dua lembaga itu secara sistem dilegitimasi oleh pihak tertentu. Transparan terkait hasil yang sesuai dengan keinginan rakyat. “Bahwa semua orang ingin menang, benar. Namun jangan ada kecurigaan soal kecurangan-kecurangan,” imbuhnya.

Untuk perwakilan PPP yang berpeluang menduduki kursi di Senayan, nama Kasriyah disebutnya menonjol dibandingkan caleg lainnya. Ini masih berdasarkan data perolehan suara yang dikumpulkan pihaknya secara internal. Namun bagi PPP, ada komitmen untuk tidak mempersoalkan nama caleg.

“Terpenting kursinya. Bahwa jika Allah yang menakdirkan suara pribadi Bu Kasriyah yang lebih besar, maka PPP menegaskan komitmen untuk tak memunculkan konflik internal,” sebutnya.

Terkait hasil Pileg 2019 dibandingkan Pileg 2014 lalu, Rusman mengakui ada penurunan perolehan suara untuk Kaltim. Berdasarkan evaluasi internal, ini lantaran efek pelaksanaan Pemilu 2019 yang menggabungkan antara pemilihan presiden (pilpres) dan pileg.

Konsentrasi pemilih terpecah. Ditambah tingkat akurasi perhitungan suara juga berkurang akibat kelelahan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS). Bahkan berimbas kepada kematian petugas penyelenggara dan pengawas pemilu. Hingga petugas kepolisian yang berjaga. “Ini sistem yang ngawur. Jadi kami usulkan untuk selanjutnya tak ada penggabungan antara pilpres dan pileg,” ujarnya.

Sementara itu Sekretaris Gerindra Kaltim Seno Aji juga yakin jika parpol-nya juga berpeluang mengirimkan perwakilan ke Senayan. Ini berdasarkan hasil perhitungan suara di internal partai. Namun pihaknya tak ingin buru-buru untuk mengumumkannya secara resmi. “Kami tetap menunggu perhitungan dari PPK dan KPU,” ujarnya.

Bagi Seno, saat ini banyak caleg dan partai yang mengklaim telah berhasil memperoleh suara yang diperlukan untuk masuk Senayan. Dengan dasar konversi perolehan suara sementara. Pun bagi Gerindra kondisi ini juga menjadi dasar bagi mereka untuk optimistis meraih lebih dari hasil Pileg 2014 lalu. “Kami kalkulasi sudah satu kursi. Kami optimistis bisa dua kursi. Tapi sekali lagi kami menunggu hasil dari KPU,” tegasnya.

Untuk memastikan perolehan suara ini bisa dipertanggungjawabkan, Gerindra melalui dua saksi partai telah memegang data C1 yang disebar ke seluruh PPK di Kaltim. Dan sementara ini Seno menyatakan perolehan suara Gerindra meningkat dibandingkan pemilu sebelumnya.

“Cukup signifikan. Meski di dapil (daerah pemilihan) tertentu ada target yang meleset. Tapi kami yakin kalkulasi data C1, suara partai kami bisa memperoleh kursi lebih dibandingkan sebelumnya,” bebernya.

Hasil pantauan media ini terhadap hasil perolehan suara pileg untuk DPR RI dari KPU, kemarin (24/4) hingga pukul 19.00 Wita, progres 1.068 dari 10.909 tempat pemungutan suara (9,79 persen) memperlihatkan Golkar masih memimpin dengan 37.558 suara atau 21,99 persen. Menempel ketat di bawahnya ada PDIP dengan 37.422 atau 21,91 persen. Untuk di tempat ketiga, diduduki Gerindra dengan 17.329 suara atau 10,14 persen.

Berdasarkan utak-atik suara ini, Kaltim Post dengan metode sainte lague sebagai basis konversi suara ke kursi parlemen menunjukkan Golkar dan PDIP berpeluang memiliki dua wakilnya ke Senayan. Sementara untuk Gerindra berpeluang dengan satu kursi. Untuk tempat keempat ada PKS dengan 14.680 suara atau 8,59 persen.

Disusul Demokrat dengan 13.007 suara atau 7,61 persen dan PPP dengan 10.901 suara atau 6,39 persen. Terakhir peluang satu kursi bisa jatuh ke NasDem dengan 9.706 suara atau 5,68 persen.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X