Tak Ditahan karena Minim Bukti

- Kamis, 25 April 2019 | 10:50 WIB

SAMARINDADugaan perbuatan tak senonoh kembali dilakukan oknum pengemudi layanan transportasi dalam jaringan (daring/online). Korbannya, Cinta, bukan nama sebenarnya, pelajar kelas III SD, diduga dilecehkan oleh SYD (20), oknum pengemudi, Selasa (16/4). Namun, hingga kemarin (24/4), yang bersangkutan tak ditahan.

Harian ini sempat menemui ibu korban, Selasa (23/4). Perempuan yang enggan menyebutkan namanya itu memastikan anaknya jadi korban pencabulan. “Kenapa baru hari ini (Selasa) saya ngotot, karena paham pas kejadian itu semua polisi kan banyak yang tugas di TPS, kebetulan ada orangnya (SYD) datang,” tuturnya.

Sang ibu mengatakan, pemesan SYD adalah suaminya. Anaknya dijemput di kediaman, Jalan M Said, Sungai Kunjang. “Sekolahnya masuk siang,” ungkapnya. Dari cerita anaknya, sebelum diantar ke sekolah, dibawa berputar-putar. Melalui Jalan MT Haryono, masuk ke Jalan Banggeris, tembus ke Jalan Cendana, selanjutnya berhenti di depan sekolah di Jalan Meranti. “Begitu turunkan anak saya, langsung jalan. Intinya saya enggak terima anak diperlakukan begitu (asusila),” sambungnya dengan nada menekan.

Berdasarkan cerita korban, saat dimintai keterangan penyidik, terduga pelaku membuka beberapa kancing baju sang anak. Dan sepanjang jalan itu diperlakukan tak senonoh.

Setelah dimintai keterangan, Selasa (23/4) siang, SYD tak buru-buru ditetapkan tersangka. Berdasarkan hasil pemeriksaan, Cinta memang sengaja didudukkan di depan, dengan alasan ban belakang motornya kempis. Usut punya usut, SYD bukanlah pemilik asli akun pengemudi online tersebut.

“Kakaknya yang punya akun. Dipakai adiknya karena si kakak sudah kerja,” ujar Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Sudarsono. Disinggung mengenai tak ada penahanan, perwira berpangkat melati satu itu menyebut tak bisa sembarangan. “Saksi mata kurang,” tegasnya. Selain itu, tak ada bekas perbuatan asusila.

Sementara itu, kepada petugas, SYD mengaku mengalihkan rute dengan alasan kondisi jalan sedang macet. Sehingga harus berputar. “Macet kalau siang,” ungkapnya. Pemuda itu menampik dituduh berbuat tak senonoh. “Enggak ada, duduk di depan saya karena ban kempis,” sambungnya. Meski tak ditahan, SYD tetap wajib lapor. (*/dra/ndy/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X