BALIKPAPAN terhampar di kawasan mayoritas perbukitan di ketinggian 0–100 meter di atas permukaan laut. Kondisi itu membuat pemerintah tidak banyak pilihan untuk membangun infrastruktur, salah satunya jalan. Termasuk yang menjadi sorotan saat ini, Jalan MT Haryono, Balikpapan Utara.
“Khususnya di dua titik termasuk jalur curam. Elevasi melebihi standar,” ungkap Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana. Berdasar kajian yang pernah dibuat lima tahun lalu, tingkat elevasi jalan mencapai di atas 30 persen. Padahal, idealnya, jalan dalam kota, elevasi hanya antara 4–7 persen.
Nah, kondisi itu menurut kepolisian, jadi salah satu muasal seringnya terjadi kecelakaan di kawasan tersebut. Ditambah, banyak kendaraan bertonase berat yang melintas di kawasan tersebut. Mayoritas kecelakaan terjadi karena kendaraan bermuatan banyak tak kuat menanjak.
Dari data Subdit Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Kaltim, mulai 2011–2018, lebih 30 kecelakaan terjadi di lokasi tersebut. Untuk Kaltim, lebih 300 kasus. Kendaraan terlibat kecelakaan, mobil bermuatan.
Sejatinya ada wacana pemangkasan tanjakan. Namun, hingga kini tak ada langkah konkret. “Semua pihak wajib peduli,” urainya. Dia setuju pemangkasan tanjakan. Pilihan lain, kendaraan saat beroperasi wajib sehat. Artinya, seluruhnya normal. Mulai rem, keamanan muatan, hingga mesin.
Ketika hendak melawati rute tersebut, hendaklah sopir sudah paham. Mulai melihat faktor muatan hingga kondisi kendaraan. “Itu jangka pendek yang bisa dilakukan sejak dini,” ujarnya. (aim/ndy/k16)