Taruh Harapan ke Jalur Alternatif

- Kamis, 25 April 2019 | 10:45 WIB

BALIKPAPAN–Kecelakaan yang berujung dengan meninggalnya Ernawati (32) membuka lagi problema soal tanjakan curam Jalan MT Haryono, Balikpapan Utara. Ernawati meninggal beberapa jam setelah motornya diseruduk truk yang sedang menanjak di dekat RSUD Kanujoso Djatiwibowo, Senin (22/4). Motornya tergilas truk, sementara tubuhnya terseret hingga 3 meter.

Sejatinya sudah banyak wacana untuk meminimalisasi risiko kecelakaan di jalur yang memiliki banyak tanjakan curam itu. Namun, hingga kini belum terlihat eksekusi solusi konkret dari pemerintah. Sementara itu, korban luka hingga meninggal terus berjatuhan karena kecelakaan di kawasan tersebut.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan tengah menunggu respons Pemprov Kaltim. Ya, karena terkendala minimnya ketersediaan dana, dia berharap pemprov atau pemerintah pusat bisa turut terlibat menyelesaikan masalah tersebut.

Termasuk proyek yang disebut-sebut mampu membantu mengurai kemacetan di sejumlah titik yang juga rawan kecelakaan. “Memang kami usulkan di sejumlah tempat. Ada penataan baru. Termasuk di Jalan MT Haryono itu. Dan di turunan Rapak itu dengan  flyover,” kata Rizal, kemarin (24/4).

Di Jalan MT Haryono misalnya. Jalur alternatif Km 7 menembus Jalan MT Haryono melalui Perumahan Grand City yang pembangunannya lebih banyak melibatkan pemilik kawasan. Memang, jalur ini sudah bisa dilalui. Namun, hanya untuk kendaraan roda dua. Jika rampung, jalur ini diklaim mampu mengurai kemacetan di simpang Km 5. Sekaligus menjadi jalur aman bagi pemotor dan kendaraan kecil yang kerap berjibaku dengan kendaraan bertonase besar.

“Kami berharap tahun ini selesai,” kata Rizal. Selain di Km 7 melalui Grand City, satu proyek jalan yang saat ini ditunggu-tunggu untuk rampung adalah jalan tembus Km 8 menuju Sepinggan Baru.

Terkait penerapan Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 60 Tahun 2016 tentang jam edar kendaraan berat, Rizal mengakui sulit dipatuhi. Padahal, aturan itu diyakini mampu ikut mengurangi potensi kecelakaan. Kendala yang dihadapi pemkot dalam penegakannya, mayoritas jenis truk yang dilarang melintas sesuai perwali, mengangkut kebutuhan pokok atau sembako warga Balikpapan. “Tetap kami sayangkan mengapa masih melanggar,” tegas Rizal. (rdh/ndy/k16)

Editor: octa-Octa

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X