SANGATTA-Rencana pembangunan pabrik semen di Karst Sangkulirang-Mangkalihat mendapat dukungan dari warga Desa Sekerat dan Selangkau, Kutai Timur (Kutim). Sejumlah warga di kedua desa itu bahkan menginginkan proyek tersebut segera dibangun.
Dalam kunjungan Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim Hadi Mulyadi dan Wakil Bupati (Wabup) Kutim Kasmidi Bulang ke Sekerat, Senin (22/4), mantan Kepala Desa Sekerat Armadin menyampaikan, beberapa alasan warga menginginkan pembangunan pabrik semen.
Pertama, warga di Desa Sekerat dan Selangkau sudah berpuluh-puluh tahun tidak mendapatkan aliran listrik dari PLN. Aliran listrik melalui genset hanya mampu memberikan penerangan dari pukul 18.30 Wita hingga 23.00 Wita.
Kedua, akses jalan ke Sekerat dan Selangkau sudah cukup memprihatinkan. Saat hujan misalnya, masyarakat hampir tidak bisa menggunakannya karena jalan yang berlumpur. Sementara saat kemarau, jalan menjadi sangat berdebu.
“Makanya kami mendukung pabrik semen. Tapi dengan catatan pabrik semen harus membawa dampak pembangunan bagi masyarakat. Nantinya, kami minta difasilitasi dengan perusahaan untuk memenuhi keperluan kami di Desa Sekerat,” katanya.
Senada, Kepala Desa Selangkau Hasbullah mengaku, sudah lama warga desa menginginkan adanya pabrik semen. Meski ada sebagian dari warga yang menolak. Tapi, hampir sebagian besar menginginkan adanya proyek itu.
“Karena kami ingin masyarakat ini maju dan sejahtera. Kami sudah lama terisolasi. Kami ingin pembangunan dan akses di Desa Selangkau terbuka. Saat banyak yang protes, kami diam saja. Tapi kami hanya ingin pembangunan di desa kami maju,” imbuhnya.
Namun demikian, Hasbullah menyerahkan kepada Pemprov Kaltim dan Pemkab Kutim seperti apa keputusan terbaik atas rencana tersebut. Begitu pun dengan perusahaan atau investor yang akan mendirikan pabrik semen di desa mereka ke depannya.
“Kami percayakan kepada pemerintah langkah baiknya. Kami hanya ingin pembangunan di desa kami maju. Masyarakatnya sejahtera. Akses jalan yang baik. Listrik yang layak,” tandasnya. (*/drh/rom/k15)