TENGGARONG - Penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP di Kukar tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya. Jika tahun 2018 hanya 27 sekolah menyelenggarakan UNBK tingkat SMP, tahun ini jumlahnya meningkat menjadi 62 sekolah. UNBK digelar pada Senin (22/4) kemarin.
Bupati Kukar Edi Damansyah memboyong sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Kukar memantau pelaksanaan UNBK di Tenggarong dan sekitarnya. Sejumlah sekolah yang didatangi bupati yaitu SMP 1 Tenggarong, SMP 1 Loa Kulu dan SMP 2 Loa Kulu. Termasuk di antaranya Kepala Bappeda Kukar Wiyono dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar Hifsi Fachranans serta Ketua DPRD Kukar Salehuddin.
"Sayaa sengaja membawa juga para pejabat di lingkungan Pemkab ini untuk melihat langsung bagaimana infrastruktur pendidikan. Termasuk di antaranya gedung SMP 1 Tenggarong yang sedang dalam proses penyelesaian," kata bupati.
Secara umum kata dia, pelaksanaan UNBK di Kukar berjalan lancar. Terjadi peningkatan yang signifikan untuk jumlah sekolah yang menggelar ujian dengan sistem UNBK dibanding tahun lalu. "Sambil kita evaluasi tiap tahunnya pelaksanaan UNBK ini. Kita harapkan terus meningkat dari sisi kualitas dan kuantitasnya," tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar Hifsi Fachranans mengatakan, tahun ini Disdikbud Kukar sengaja memfasilitasi pihak sekolah untuk menggunakan sumber daya yang ada semaksimal mungkin untuk penyelenggaraan UNBK. Terutama kata dia sekolah yang berada di Tenggarong dan sekitarnya yang memiliki fasilitas listrik dan internet cukup baik.
Salah satunya dengan cara meminjamkan komputer atau laptop sejumlah sekolah tingkat SMA yang sudah selesai menyelenggarakan UNBK. "Kita seoptimal mungkin menyelenggarakan UNBK. Kita harapkan, dengan kemampuan dan kemauan yang ada ini, tetap bisa terselenggara dengan sukses," ungkapnua.
Tak hanya terpusat di Tenggarong, sekolah lain yang juga menyelenggarakan UNBK seperti SMP 1 Muara Badak dan MTs Kota Bangun. Untuk di SMP 1 Muara Badak, meski pun lokasi sekolah berada jauh dari pusat kabupaten, namun sekolah ini memiliki puluhan perangkat komputer. Pasalnya, sekolah ini menjadi salah satu sekolah rujukan berbasis nasional. Sehingga, sejumlah SDM serta fasilitas juga dibiayai oleh pemerintah pusat.
Beberapa SMP lain yang juga menggelar UNBK yaitu tersebar di Loa Kulu, Loa Janan, Tenggarong Seberang dan Kota Bangun. Untuk tahun 2018 hanya 27 sekolah yang menggelar UNBK, tahun 2017 sebanyak 14 sekolah dan tahun 2016 sebanyak lima sekolah.
"Untuk pelajar di SMP 1 akan menggelar UNBK di gedung sekolah yang baru di lantai satu. Semoga tidak ada kendala dan semuanya lancar," ujarnya.
Di hari yang sama juga akan digelar ujian sekolah bagi pelajar SD di Kukar. Jadwal ujian akhir bagi pelajar SD tersebut disamakan dengan pelajar SMP lantaran hendak memasuki Bulan Ramadhan.
Sementara itu, puluhan siswa di SMP 1 sempat mengalami kesulitan lantaran komputer yang digunakan tidak menyala. Selain itu juga ada gangguan server yang menyebabkan jimputer tidak bisa difungsikan. Hingga akhirnya, sebanyak 20 peserta UNBK terpaksa harus melakukan ujian susulan pada pekan depan.
"Ini persoalan server dan listrik. Tapi tidak semuanya begitu. Kita sudah coba atasi dengan memanggil teknisi dan pihak PLN. Pada sesi berikutnya sudah tidak ada masalah lagi," ujar Kepala Sekolah SMP 1 Mustangirun. (qi)