PENAJAM–Bantuan keuangan (bankeu) Pemprov Kaltim jadi penopang utama belanja infrastruktur Bina Marga di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Penajam Paser Utara (PPU). Dari total Rp 142 miliar yang mengucur di Bina Marga, suntikan bankeu mencapai Rp 79 miliar. Adapun dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 27 miliar. Sementara APBD 2019 senilai Rp 36 miliar.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU PPU Edi Hasmoro menuturkan, tiga sumber dana tersebut dimanfaatkan untuk penanganan jalan pada tahun ini. Menurutnya, porsi anggaran pada 2019 tidak terlalu besar. Adapun paket pekerjaan telah di susun pihaknya untuk kemudian dilelang. Paket DAK misalnya. Dari Rp 27 miliar, Bina Marga membaginya dalam empat paket pembiayaan. ”Tahun lalu, DAK yang kami dapat hanya Rp 18 miliar. Ada peningkatan,” katanya saat ditemui di ruangannya, Senin (22/4). Adapun bankeu, lanjut dia, terbagi dalam 12 paket.
”Saat ini paketnya dalam penyiapan dokumen lelang. Harusnya sudah masuk lelang ini. Tetapi kami optimistis paketnya selesai. Karena waktu pekerjaanya 4-5 bulan saja,” bebernya. Edi melanjutkan, dengan anggaran sebesar Rp 142 miliar yang dikantongi Bina Marga pada tahun ini, praktis tidak ada pembangunan jalan baru di PPU. Instansinya fokus pada pemeliharaan dan peningkatan kualitas jalan. Salah satunya di depan RSUD PPU, Jalan Korpri. Hal itu tidak lepas dari menurunnya anggaran yang diterima dari tahun ke tahun. (riz)