Pemkab Kutai Timur (Kutim) menyambut baik rencana pembangunan pabrik semen di Sekerat dan Selangkau. Ada banyak pertimbangan yang diambil pemerintah. Salah satunya untuk membuka akses pembangunan di sejumlah daerah di Bengalon dan sekitarnya.
“Kami enggak muluk-muluk. Kalau ada pabrik semen di sini (Kutim), kami bangga. Ini pasti akan memberikan investasi yang terbaik bagi Kaltim dan Kutim,” tutur Wakil Bupati (Wabup) Kutim Kasmidi Bulang.
Di tengah penolakan mahasiswa dan LSM atas proyek itu, Ketua DPD Golkar Kutim itu meyakinkan, pihaknya akan terlebih dahulu memastikan pembangunan pabrik semen di karst tidak akan memberikan dampak lingkungan dan mengganggu ekosistem di sekitar kawasan itu. “Sepanjang itu tidak melanggar aturan, tidak merusak lingkungan, mengapa tidak kami terima? Kami di Kutim saja enggak ada masalah. Lalu kenapa harus diperdebatkan,” imbuhnya.
Sebelum memutuskan menerima rencana pembangunan pabrik semen, Pemkab Kutim mengklaim telah melakukan diskusi dengan sejumlah pihak. Baik itu dengan ahli karst, badan geologi maupun ahli lingkungan. Termasuk berdiskusi dengan Kementerian ESDM sudah pernah dilakukan.
“Ngapain kita berdebat hanya karena persoalan yang tidak jelas. Kalau sepanjang tidak merusak lingkungan, tidak mengganggu ekosistem, tidak merusak cagar budaya, kenapa kita tidak memberikan peluang kepada mereka yang ingin berinvestasi,” ujarnya.
Menurut Kasmidi, di tengah keuangan pemerintah daerah yang kembang-kempis saat ini, sewajarnya pemerintah dan masyarakat membuka diri terhadap kegiatan investasi pembangunan. Karena itu dirasa perlu untuk menopang kegiatan ekonomi dan pembangunan di daerah.
“Kita lihat bagaimana sekarang anggaran Kutim sangat terseok-seok. Keberadaan investasi ini menjadi solusi. Bisa meningkatkan infrastruktur, peluang usaha terbuka, lapangan kerja tersedia, itu yang kita butuhkan di Kaltim dan Kutim khususnya,” tandasnya. (*/drh