“Tambang, Bom Waktu yang Mengancam Lingkungan”

- Selasa, 23 April 2019 | 09:32 WIB

Hari Bumi Internasional bisa dimaknai dengan banyak cara. Salah satunya dengan memahami bahwa planet tempat kita berpijak ini perlu perhatian. Termasuk kewajiban bijak saat mengolah sumber daya alamnya.

 

DUA tenda camping berdiri di bawah Flyover Air Hitam Samarinda. Sekelompok pemuda terlihat beredar di sekitarnya. Tak jauh dari tenda, ada miniatur bola dunia terbuat dari kertas kemasan semen. Yang paling menyita perhatian adalah spanduk besar yang terjuntai dari jalan layang. Bertuliskan: Tambang Adalah Bom Waktu. Di sana, mereka tengah merayakan Hari Bumi Internasional.

Mengatasnamakan diri sebagai mahasiswa pencinta alam se-Kaltim, peringatan Hari Bumi di Kota Tepian menyoroti masalah pertambangan di ibu kota provinsi. “Bumi kita sedang tidak baik,” sebut Abdulah Hamami, perwakilan kelompok mahasiswa tersebut.

Tema itu diangkat bukan tanpa alasan. Hamami menilai, bisnis emas hitam hanya awalnya saja yang baik. “Setelah selesai, banyak yang dibiarkan begitu saja,” sambungnya. Menggunakan kertas semen, juga ada korelasi dengan kekisruhan pembangunan pabrik semen yang rencananya berdiri di kawasan Karst Mangkalihat, Kutai Timur.

Pada saat bersamaan, kemarin (22/4), Wakil Gubernur Hadi Mulyadi dan beberapa stafnya mendatangi lokasi yang hendak dibangun pabrik semen. “Kami memang menolak, kasihan masyarakat yang mengandalkan hasil bumi di sekitar lokasi,” ujarnya.

Menanggapi peringatan Hari Bumi Internasional, aktivis lingkungan dari Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim Pradarma Rupang menyebut, harusnya pemerintah pusat sampai daerah harus refleksi dengan kondisi saat ini. “Apakah Indonesia masuk dalam penyelamatan atau bahkan sebaliknya, membuat usia bumi jadi semakin pendek,” ujarnya. Menurut dia, kebijakan ugal-ugalan yang dikeluarkan pemerintah, menjadi awal dari kehancuran lingkungan.

Rupang juga menyoroti anak muda masa kini. “Harusnya proaktif, memberikan pesan ke pemerintah. Jika salah mengambil langkah, akibatnya bisa buruk,” ungkapnya. Pesan pada Hari Bumi yang cukup mengena dia sampaikan. “Jangan pernah berpikir ada planet lain. Selamatkan bumi demi generasi yang akan datang,” pungkasnya. (*/dra/ndy/k8)

Editor: octa-Octa

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X