BALIKPAPAN–Mulai hari ini (22/4), 10.334 pelajar SMP yang terdiri dari 5.300 laki-laki dan 5.034 perempuan mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Terselenggara di 77 sekolah, terdiri dari 23 SMP negeri, 42 SMP swasta, 2 MTs negeri dan 10 MTs swasta.
Dari seluruh sekolah tersebut, ada beberapa yang masih menumpang. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan Muhaimin. "Ada yang gabung dengan sekolah lain, tapi rata-rata dilaksanakan di sekolah masing-masing karena hampir semua SMP dan MTs sudah punya komputer UNBK. Sekitar 90 persen sudah siap melaksanakan UNBK mandiri,” ucap dia.
Salah satu yang sempat menjadi sorotan adalah SMP 21 Teluk Waru. Tahun lalu, mereka masih menggelar UNBK dengan menumpang sekolah lain. Adapun tahun ini, mereka menggelar UNBK di sekolah sendiri. “Jaringan internetnya juga sudah ada," ujar Muhaimin.
Berdasarkan evaluasi tahun lalu, dia menginginkan pemerintah pusat lebih siap melaksanakan ujian nasional dari tahun ke tahun. Terlebih jaringan berfungsi sebagai penyedia layanan ke komputer lain.
"Jangan sampai down atau server-nya anjlok karena UNBK dilaksanakan seluruh Indonesia. Tahun ini, alhamdulillah, persiapan dari pusat lancar," ucapnya. Dia juga telah berkoordinasi dengan berbagai pihak. Selain untuk memastikan jaringan internet aman, ketersediaan listrik pun telah dijamin PLN.
Lanjut Muhaimin, UNBK bukanlah penentu tingkat kelulusan. UNBK hanya menentukan kelanjutan dalam menempuh pendidikan di sekolah yang lebih tinggi. Mengingat, dasar masuk SMA/SMK adalah nilai dari ujian nasional.
"UNBK bukan penentu kelulusan. Tapi, jika tidak ikut ujian nasional, ya tidak lulus. Artinya, tetap harus diikuti karena bagian dari evaluasi belajar mengajar, mulai mengetahui kemampuan belajar siswa dan sekolah terutama dari sisi integritas," jelasnya. Tambah dia, tahun ini tidak ada anak bermasalah dengan hukum (ABH) yang mengikuti UNBK. (lil/ndy/k16)