Jokowi Ma'aruf Menang, Jatam Sebut Kerusakan Lingkungan Kaltim Terus Berlangsung

- Kamis, 18 April 2019 | 12:06 WIB

SAMARINDA - Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kalimantan Timur menilai kemenangan Calon Presiden RI Joko Widodo dan wakilnya Ma'aruf Amin nomor urut 1 pada hasil quick count beberapa lembaga survei 17 April 2019 tak akan berpengaruh terhadap perbaikan lingkungan di Kaltim.

"Saya masih ingat Jokowi menang di tahun 2014. Para staf dan orang di tingkatan dia tidak ada yang selesaikan agenda persoalan lingkungan dan kasus HAM," jelas Dinamisator Jatam Kaltim, Pradarma Rupang, Kamis (8/4/2019).

Khususnya persoalan lingkungan hidup di Kaltim selama periode tahun 2014 hingga 2019, belum ada kasus keselamatan rakyat dan krisis lingkungan yang diselesaikan oleh Presiden RI Joko Widodo.

"Nggak ada tugas persoalan mengenai keselamatan rakyat dan krisis lingkungan yang dia diselesaikan. Yang terjadi adalah atas dasar pertumbuhan ekonomi, dia korbankan bentang alam dan fungsinya di Kaltim demi menghidupi menerangi kota Jakarta dan kota besar lainnya di Jawa," jelas Rupang.

Rupang menilai tidak ada yang berbeda Jokowi dengan calon Presiden RI nomor urut 2 Prabowo dalam eksploitasi pertambangan batubara yang merusak lingkungan di Kaltim.

Selain itu, Jokowi belum bisa selesaikan persoalan ancaman tambang terhadap pertanian dan pangan berkelanjutan.

"Jokowi belum bisa menjamin ifrastruktur pertanian berkelanjutan. Hingga hari ini, lahan pertanian swadaya warga itu diberikan izin konsesi pertambangan dan bahkan waduk-waduk irigasi terancam tambang ilegal," kata Rupang.

Waduk dan irigasi yang dibangun Negara malah rusak oleh tambang, di Kaltim. Rupang membeberkan seperti terjadi di irigasi pertanian Desa Mulawarman dan waduk Samboja di Kukar, lahan pertanian di Barong Tongkok Kutai Barat 5000 hektar yang lahannya diberi izin konsesi tambang batubara.

"Hampir semua izin tambang di Kaltim mengabaikan keselamatan rakyat dan ruang hidup untuk publik. Selama lima tahun, saya kira Jokowi itu gagal memimpin menjadi Presiden, karena fasilitas umum kita menjadi jalan karpet merah oligarki tambang," jelas Rupang.

Fasilitas umum masyarakat Kaltim banyak dikorbankan oleh tambang batubara, disebut Rupang, contohnya salah satu sekolah di Bakungan Kukar, sekolah-sekolah terancam halamannya ditambang seperti Loa Ipuh Kukar dan Bentuas Samarinda.

"Kualitas air kita juga semakin menurun drastis. Seperti air sungai Mahakam sudah tercemar. Tiap hari batubara jatuh ke sungai Mahakam. Kita bisa cek, putar kran lihat kualitas airnya. Ada juga sungai Sangatta, sungai Santan, sungai Kandilo, sungai Karang Mumus hampir tak bisa jadi sumber air layanan manusia," jelas Rupang. (mym)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X