BALIKPAPAN–Meski sedang ditahan, para penghuni sel Mapolres Balikpapan tetap bisa merasakan kebebasan. Yakni kebebasan berdemokrasi. Kemarin (17/4), mereka ikut mencoblos dalam pelaksanaan Pemilu 2019. Selama penyelenggaraan, mereka dikawal petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), linmas dan polwan yang berjaga.
“Dari total 111 tahanan di Mapolres Balikpapan, 98 tahanan ikut mencoblos. Sisanya karena berasal dari luar daerah,” kata Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) C Polres Balikpapan Ipda Sayida Ulfa.
Dalam prosesnya, para tahanan yang telah masuk daftar pemilih tetap (DPT) Balikpapan satu demi satu dipanggil dari dalam sel. Mereka bergantian keluar ke depan pos penjagaan yang sudah diubah menjadi tempat pemungutan suara (TPS). “Ini namanya TPS mobile,” kata Sayida.
TPS mobile yang disiapkan berasal dari TPS 34, Klandasan Ulu, Balikpapan Kota. Untuk 98 pemilih, petugas hanya menyediakan satu bilik suara. Hal ini untuk mencegah terjadinya upaya melarikan diri dari tahanan. Polisi tentu menjamin keamanan proses pencoblosan. Tidak ada intervensi mengenai pilihan para tahanan. “Kami di sini menjamin keamanan mereka dan proses pemilu,” ujarnya.
Dari pantauan media, tak ada kendala dalam pemungutan suara di lingkungan Mapolres Balikpapan. Para tahanan juga telah memahami tata cara pencoblosan. Bahkan tanpa perlu waktu lama, sejumlah tahanan tampak yakin memilih calon pemimpin dan wakil mereka di parlemen. “Sebelumnya sudah ada sosialisasi dari pihak terkait,” kata Sayida. (rdh/ndy/k16)