Lima Tahun Berlalu, 112 Gadis Chibok Belum Ketemu

- Rabu, 17 April 2019 | 14:10 WIB

Sebanyak 276 gadis Chibok diculik militan Boko Haram pada 14 April 2014. Kampanye Bring Back Our Girls mendunia, mendesak agar mereka dikembalikan kepada orang tua masing-masing. Lima tahun berlalu, masih ada 112 gadis yang belum diketahui rimbanya.

 

AISHA memegang tas sekolah yang sudah usang. Tangannya merogoh ke dalam, mengambil kertas-kertas kusam dan sebuah foto. Aisha tak mampu membuang tas yang sudah tak layak pakai tersebut. Sebab, itu adalah peninggalan terakhir putrinya, Hauwa.

Aisha ingat, pada 14 April 2014 putrinya menginap di asrama sekolah yang terletak di Chibok, Borno, Nigeria. Keesokan harinya Hauwa akan mengikuti ujian. Nahas, saat itu militan Boko Haram datang menyerang. Sebanyak 276 gadis yang berusia 12–17 tahun diculik.

Dalam perjalanan, 57 gadis berhasil melompat dari truk dan selamat. Sebanyak 107 lainnya berhasil melarikan diri setelah beberapa tahun dan ada pula yang bebas dalam program pertukaran tawanan dengan pemerintah. Hauwa termasuk dalam daftar 112 gadis yang belum kembali dan tak diketahui rimbanya.

”Kami tidak pernah kehilangan harapan. Tetapi, kami minta pemerintah berusaha lebih keras lagi untuk memulangkan putri-putri kami agar bisa bersama lagi,” ujar Musa Maina, ayah Hauwa, saat diwawancarai AFP.

Setiap hari Maina dan para orang tua lain yang putrinya belum kembali harus ketir-ketir. Utamanya ketika militer Nigeria mengebom tempat-tempat yang diduga sebagai markas Boko Haram. Mereka takut putri mereka ikut terbunuh. Pikiran bahwa para gadis itu mungkin meninggal karena kelaparan atau tewas karena penyakit tertentu juga terus menghantui. Selama ini Boko Haram memang tinggal di tengah hutan.

Gaung usaha pemulangan gadis-gadis itu memang terdengar, tapi tak nyaring lagi. Padahal, dulu, ketika awal mereka diculik, tagar #bringbackourgirls memenuhi jagat maya. Artis Hollywood hingga petinggi negara-negara Barat menggunakan tagar itu untuk mendesak pemerintah Nigeria menghabisi Boko Haram.

Setahun kemudian Muhammadu Buhari berhasil terpilih sebagai presiden dengan menebar janji untuk memulangkan mereka. Hingga kini, janji itu hanya isapan jempol. Dalam peringatan lima tahun penculikan tersebut, Buhari lagi-lagi mengatakan akan berusaha memulangkan gadis-gadis Chibok.

”Kami tidak akan beristirahat hingga semua gadis (yang diculik, Red) kembali dan berkumpul bersama orang tua mereka,” tegas presiden yang baru terpilih lagi untuk periode kedua itu.

Janji tersebut tak membuat penduduk lega. Mereka tetap berduka setiap tahun selama ratusan anak gadis yang diculik itu belum kembali. Minggu (14/4), sebagai bentuk peringatan, penduduk menata meja dan kursi sekolah kosong di tanah lapang. Atasnya diberi kertas bertulisan nama para gadis yang diambil Boko Haram.

Boko Haram tak hanya menculik gadis-gadis Chibok. Unicef mengungkapkan, ada lebih dari seribu anak yang diculik militan sadis itu sejak 2013. Jumlah tersebut jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan yang dipaparkan oleh Human Rights Watch (HRW). Pada 2016, lembaga nonprofit tersebut menegaskan bahwa lebih dari 10 ribu bocah lelaki ditawan Boko Haram. Yang paling muda berusia 5 tahun. Mereka biasanya dididik menjadi tentara anak. (sha/c11/dos)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X