Sudah Diumpan-umpan, Bini Masih Dingin, Terpaksa Pakai Sabun

- Rabu, 17 April 2019 | 13:09 WIB

Sebagai pria normal, Donwori -bukan nama sebenarnya- tentu punya hasrat menyalurkan kebutuhan biologisnya. Lebih-lebih usianya baru 30 tahun.

Donwori sudah beristri. Sebut saja namanya Karin. Cuma, usia Karin lebih tua ketimbang Donwori. Selisihnya tujuh tahun. Ternyata, perbedaan usia itu jadi halangan bagi Donwowi untuk menggauli Karin. Lebih-lebih Karin sebagai istri tampak dominan.

Belakangan ini Karin seolah ogah disentuh Donwori. Secara mental, Donwori tak berkutik dan terintimidasi. “Luwih tuwa, dadine aku gak direken lek njaluk-njaluk ngunu (lebih tua, jadi aku tidak digubris kalau minta begituan, red),” ujar Donwori saat ditemui di warung depan Pengadilan Agama (PA) Kelas IA Surabaya, pertengahan pekan lalu.

Donwori mengaku tak habis pikir dengan istrinya. Dia bertanya-tanya karena Karin seolah tak berhasrat di ranjang lagi.

Karin selalu menyodorkan alasan yang sama untuk menolak permintaan Donwori. Dari tahun ke tahun alasannya sama; sakit.

Sempat suatu saat Donwori mengantar Karin periksa ke dokter. Tidak ada masalah apa-apa pada organ intim istrinya itu.

Pendapat dokter justru membuat Donwori berbunga-bunga. "Doktere ngomong, lek jarang digawe, tambah loro pas berhubungan soale mundak sempit (dokter bilang, kalau jarang dipakai akan bertambah sakit pas berhubungan karena tambah sempit, red),” tutur Donwori.

Selama tujuh tahun terakhir, Donwori bisa menghitung berapa kali ia berindehoi dengan Karin. Mau tak mau, Donwori harus bersiasat demi menyalurkan libidonya.

Terkadang Donwori berupaya membujuk Karin. Kalaupun Karin mau, kelihatannya juga terpaksa dan berbuah amarah.

Ketika Karin marah maka efeknya bagi Donwori bisa lama. Sebab, Karin akan mendiamkan Donwori selama berhari-hari.

Walakin, Donwori tak mau jajan di luar untuk memuaskan birahinya. “Awak dewe iki lanang apik-apik (aku ini lelaki baik-baik, red),” kilahnya.

Donwori mengatakan, pengasilan dari profesinya sebagai sales tak mencukupinya untuk membayar pekerja seks komersial (PSK). Dia juga punya tanggungan anak yang masih kecil.

Walakhir, Donwori memilih sabun sebagai solusinya. Dia memuaskan diri sendiri jika sudah tak kuat menahan birahi.

Tau aku nyabun nok ngarepe bojoku. Pikirku dekne cek terangsang apa mesakno. Orai, tetep ae cuek (pernah saya bermasturbasi di depan istriku. Saya pikir dia akan terangsang atau merasa kasihan. Ternyata tidak, tetap saja cuek, red),” keluh Donwori tanpa malu.

Tak jarang juga Donwori mencuri pakaian dalam bekas pakai Karin untuk mendorong birahinya. Tentu saja itu tanpa sepengetahuan Karin.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Desak MK Tak Hanya Fokus pada Hasil Pemilu

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:36 WIB

Ibu Melahirkan Bisa Cuti hingga Enam Bulan

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:30 WIB

Layani Mudik Gratis, TNI-AL Kerahkan Kapal Perang

Selasa, 26 Maret 2024 | 09:17 WIB

IKN Belum Dibekali Gedung BMKG

Senin, 25 Maret 2024 | 19:00 WIB

76 Persen CJH Masuk Kategori Risiko Tinggi

Senin, 25 Maret 2024 | 12:10 WIB

Kemenag: Visa Nonhaji Berisiko Ditolak

Sabtu, 23 Maret 2024 | 13:50 WIB
X