TANA PASER - Kapolres Paser AKBP Roy Satya Putra melalui Kasat Reskrim Polres AKP Rido Doly Kristian Sigalingging mengungkapkan sejumlah kasus ilegal logging selama awal 2019 ini. Hingga April, Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) berhasil mengungkap 5 kasus pembalakan liar di wilayah hutan di Bumi Daya Taka.
" Prestasi membanggakan pengungkapan ini melebihi target yang diberikan oleh Polda Kaltim dalam satu semester, yakni 4 kasus. Bahkan dengan lima pengungkapan kasus pembalakan liar ini Polres Paser nangkring diurutan pertama di tingkat Polres se-Polda Kaltim di semester pertama 2019," ujar Rido, kemarin (15/4).
Pengungkapan kasus ini kata Rido merupakan upaya Polres Paser, menjaga Kelestarian Cagar Alam yang didalamnya masih terdapat potensi kayu memiliki nilai ekonomis tinggi. Dari 5 kasus, mayoritas pembalakan terjadi di kawasan Cagar Alam (CA) seperti Teluk Adang dan Teluk Apar.
Rido menyampaikan terima kasih kepada pihak Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Sungai Kandilo yang terus berkoordinasi dengan Polres Paser dalam proses penyelidikan sampai pengungkapan. Dari lima kasus tersebut, 3 berkas kasus yang sudah dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Paser untuk proses hukum lebih lanjut. Yakni berkas kasus pembalakan di kawasan Cagar Alam yang melibatkan 3 orang berinisial BR, MA, dan PR. Dan sisanya menyusul karena masih dalam proses melengkapi berkas.
" Karena perbuatannya, para pelaku dikenai Pasal 83 Junto Pasal 88 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013, tentang Pencegahan, Pemberantasan Perusakan Hutan, dengan ancaman kurungan maksimal 15 tahun penjara,” lanjut mantan Kasat Reskrim Polres Kutai Barat itu.
Sementara barang bukti (BB) yang berhasil diamankan dari kasus ini diantaranya 6 truk dan satu unit kapal laut, sudah disita karena mengangkut ratusan kubik kayu yang diduga berasal dari kawasan CA. (/jib)
