Korut Berikan Kesempatan hingga Pertemuan Ketiga

- Senin, 15 April 2019 | 11:23 WIB

PYONGYANG – Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un menegaskan sikap terkait negosiasi denuklirisasi. Penerus Kim Jong-il itu menegaskan siap untuk melakukan pertemuan ketiga dengan Presiden AS Donald Trump. Namun, itu harus dilakukan tahun ini.

Dalam pidato resminya di acara pelantikan Majelis Tertinggi Rakyat, Jong-un mengungkapkan keraguan atas iktikad AS dalam mencapai kesepakatan denuklirisasi. Menurut dia, AS terus menunjukkan taringnya kepada Korut selama periode dialog. Salah satunya, penambahan sanksi baru kepada pejabat Korut.

”Langkah-langkah mereka (AS) sangat bodoh dan berbahaya. Mereka seakan ingin memadamkan api dengan minyak,” ungkap Jong-un seperti dilansir Korean Central News Agency, kantor berita milik pemerintah Korut.

Provokasi terbaru AS adalah pengiriman dua unit pesawat tempur siluman F-35A kepada Korea Selatan. Dua pesawat itu adalah pengiriman pertama di antara total 40 unit dalam kontrak antara Korsel dan AS. Pria yang kini punya gelar baru, perwakilan tertinggi rakyat Korea, itu menegaskan bahwa Korut tak akan berharap perdamaian bisa disepakati selamanya.

”Kami akan menunggu sabar sampai akhir tahun ini untuk AS mengambil keputusan,” ucapnya menurut Agence France-Presse.

Di sisi lain, Trump menanggapi pidato Jong-un dari sudut pandang lain. Dia menekankan bahwa Korut siap melanjutkan proses negosiasi. Menurut dia, hal tersebut merupakan bukti bahwa hubungan kedua negara masih kuat meski pertemuan kedua di Hanoi, Vietnam, Februari lalu berakhir gagal.

”Saya setuju dengan Kim Jong-un bahwa pertemuan ketiga bakal berjalan baik. Kita sudah mengenal satu sama lain dengan baik,” ungkapnya.

Dalam rentetan unggahan Twitter, dia memberikan iming-iming kebangkitan ekonomi kepada Kim Jong-un. Menurut dia, Korut bebas melakukan perdagangan internasional jika menyetujui denuklirisasi sesuai permintaan AS. ”Saya menanti hari di mana senjata nuklir dan sanksi bisa dicabut bersamaan. Di saat itu, Korut akan menjadi salah satu negara paling berhasil di dunia,” kata mertua Jared Kushner tersebut.

Itu juga dipertegas Menlu AS Mike Pompeo. Dia menegaskan bahwa kedua kubu terus menjalin komunikasi setelah pertemuan di Hanoi. Meski gagal, hasil pembicaraan Hanoi bisa memberi AS kompromi apa yang harus dibuat kedua pihak. ”Kami tentu masih punya pekerjaan. Tapi, kami terus membuat kemajuan,” ungkapnya. (bil/c10/sof)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X