Jangan Fokus Pada Wajah, Mata dan Telinga Tak Kalah Penting

- Minggu, 14 April 2019 | 11:43 WIB

BIASANYA banyak orang terlalu fokus untuk kesehatan dan kecantikan wajah. Namun, bagian lain seperti mata dan telinga juga tak kalah penting dirawat. Meski acap kali terlewat, kedua bagian tubuh tersebut juga memiliki perawatannya sendiri. Perawatan mata misalnya, Adah Sa’adah, terapis Salon Muslimah Haura Samarinda, mengungkapkan bahwa tahap awal melaksanakan perawatan mata juga terdiri dari pijatan dan kemudian memakai suatu alat serupa kacamata.

“Pada alat tersebut timbul getaran-getaran, berfungsi memberi relaksasi. Terakhir, pemakaian masker pada mata. Fungsi dari masker tersebut untuk mengurangi kantung mata. Bagi yang memiliki mata minus atau yang sering menghadapi gawai juga bisa membuat mata lebih rileks,” ungkap perempuan asal Bandung itu.

Biasanya, jika baru sekali melakukan perawatan mata bisa segera merasakan perubahannya. Menurut Adah, perasaan rileks dan kantung mata berkurang berkat penggunaan masker juga terlihat. Waktu yang dibutuhkan sekitar 30 menit. Tak dimungkiri, kejadian mata lelah biasanya kerap kali dijumpai. Sebab itu, perawatan ini mungkin bisa jadi solusi bagi Anda.

Nah, perawatan telinga juga tak kalah penting. Jika biasanya membersihkan telinga dengan cotton bud, telinga juga memiliki perawatan lain bernama terapi ear candle. Fungsinya sudah pasti jelas untuk membersihkan kotoran pada telinga dengan cara menggunakan media lilin yang memang dirancang khusus.

Ear candle berbentuk berukuran sekitar 20 sentimeter, dilapisi dengan parafin. Bukan sekadar lilin biasa, rupanya lilin untuk terapi telinga mengandung sage atau chamomile yang memiliki manfaat relaksasi.

“Sebelum melakukan terapi ear candle juga ada dilakukan pemijatan terlebih dulu. Kemudian, terapis memasang lilin dengan posisi orang berbaring miring agar lilin bisa dimasukkan ke telinga. Lalu, nanti juga masih akan dilakukan pijat di daerah telinga sembari memberikan relaksasi,” ungkap Adah.

Lilin dibakar dan dimatikan sampai batas tanda tertentu. Durasi waktu pembakaran bisa berlangsung sekitar 10–15 menit atau bergantung pada seberapa habisnya lilin yang dipakai. Setelah selesai, terapis bisa menunjukkan kotoran yang berhasil diambil dari telinga. Dalam waktu tiga kali melakukan ear candle, hasilnya sudah bisa dirasakan. Namun, menurut Adah tiap orang berbeda.

“Relaksasinya itu penting agar orang-orang yang telinganya seperti tersumbat atau dengung, insyaallahberkurang. Api yang ada di lilin itu memberikan rasa hangat karena uapnya mengarah ke dalam telinga dan kotoran akan naik. Jadi terlihat,” ungkap Adah yang sudah menjadi terapis sejak lima tahun silam.

Perlu diingat, terapi telinga harus dilakukan secara hati-hati agar hal-hal yang tak diinginkan seperti terbakar atau lelehan lilin menetes ke dalam telinga dapat dihindari. Menurut Adah, ear candle memang harus dilakukan oleh profesional dan agak sulit jika dilakukan secara mandiri.

Apalagi dengan posisi baring miring yang membutuhkan bantuan orang lain untuk memasukkan lilin ke telinga. Tak hanya gangguan pendengaran seperti dengung atau penumpukan kotoran, terapi ear candle bisa mencegah rasa gatal dan penyakit seperti sinus atau migrain. Lagi pula, jika dilakukan secara tepat, ear candle tidak akan menimbulkan efek samping tertentu. Bahan lilinnya pun tak menggunakan bahan berbahaya. (*/ysm*/rdm2/k8)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X