Hujatan Jadi Pelajaran

- Minggu, 14 April 2019 | 11:28 WIB

BEGITU cinta dengan dunia menggambar sejak SMP, membuat Mellisa Thendra menjalani profesi perancang busana dengan sepenuh hati sejak 2015. Menyelami dunia karier yang sesuai dengan hobi adalah hal yang begitu disyukuri. Sebab, tidak semua orang berani melakukan hal serupa.

“Khususnya dalam bidang jasa seperti ini. Sebab, bisa saja dari hobi yang dijalankan, pendapatannya tidak menentu. Beda dengan pegawai yang selalu ada dalam satu bulan. Walhasil, dengan ketidakpastian seperti itu membuat sebagian orang mengurungkan kembali niat baiknya,” jelasnya.

Padahal, menjalani profesi yang sesuai dengan kegemaran merupakan hal menguntungkan. Sebab menurut Mellisa, hal itu pasti dijalani dengan enjoy. Tidak merasa jika sedang bekerja atau melakukuan pekerjaan dengan suasana hati terpaksa.

Terlebih untuk seorang perancang busana yang selalu dikejar deadline. Jika tidak dijalani dengan suasana hati senang, Mellisa memastikan akan sulit dijalani.

“Yang sudah hobi saja masih suka mengeluh, apalagi kalau jadi perancang busana dengan keadaan terpaksa. Wah enggak kebayang deh sulitnya bagaimana,” imbuh perempuan berambut pendek itu.

Terlepas dari pekerjaannya yang sesuai hobi dan selalu dijalani dengan sepenuh hati. Mellisa juga mengaku pernah melewati titik terendah ketika dirinya diremehkan atas kesalahan yang tidak diperbuat.

Pada 2015 saat memulai karier, dia mengalami hal tak mengenakkan. “Pada saat itu saya dihubungin sama calon pengantin secara tiba-tiba. Bukan itu yang buat saya kaget, tetapi permintaannya untuk dibuatkan gaun pengantin dalam waktu kurang dari enam hari. Padahal, normalnya satu minggu,” ujarnya sambil menepuk jidat.

-

Calon pengantin yang memohon-mohon membuat Mellisa iba dan menerima tawarannya. Dengan niat tulus, tidak ingin mengecewakan klien pada hari spesialnya. Membuat perempuan 24 tahun itu semangat menyelesaikan dalam waktu singkat.

“Akhirnya setelah saya setujui, klien memberi tahu bagaimana gaun impiannya. Dress dengan detail mermaid pada bagian bawah. Enggak hanya itu, klien ini juga belahan kerahnya itu sedikit lebih turun agar terlihat seksi. Akhirnya saya jalankan semua permintaan dalam waktu yang terbilang mustahil,” imbuhnya.

Mellisa merelakan waktu tidurnya demi menciptakan wedding dress impian klien. Hingga hari yang dijanjikan pun tiba, dengan bangga Mellisa menunjukkan gaun pengantin yang dia buat dalam waktu singkat. Namun, kenyataan tidak selalu sesuai dengan apa yang diharapkan.

“Tidak ada kata terima kasih, atau setidaknya memasang wajah tersanjung karena saya sudah menyelesaikan gaun itu dalam waktu tiga hari. Faktanya dia malah komplain karena katanya gaun ini terlalu seksi. Padahal, saya sudah membuat detail belahan sesuai yang dia inginkan,” jelasnya dengan wajah kesal.

Tidak hanya sampai di situ, Mellisa mendapat hinaan karena mematok harga yang menurut klien begitu mahal. Dan, berakhir dengan kata-kata tidak mengenakkan sebab dirinya dibanding-bandingkan oleh perancang busana lainnya.

“Perasaan? Jangan ditanya lagi deh, hancur banget. Saya patok harga Rp 700 ribu, karena mintanya mendadak. Malah dibandingkan dengan desainer lainnya. Bahkan perempuan ini bilang, kalau saya harus mencontoh gaun yang indah dengan harga yang murah seperti perancang busana lain,” ungkapnya kesal sambil meniru perkataan kliennya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X