Mantan Karyawan Hacking Indomaret

- Sabtu, 13 April 2019 | 13:18 WIB

 JAKARTA— Mantan karyawan bermasalah mengantar PT Indomaret mengalami kerugian senilai Rp 2,5 miliar. Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittpid Siber) Bareskrim mengungkap penangkapan dua hacker yang membobol sistem penjualan PT Indomaret. Yang menjadi target dari kedua hacker itu merupakan kode voucher game senilai Rp 2,5 miliar.

Kasubdit I Dittipid Siber Bareskrim Kombespol Dani Kustoni mengatakan, dua orang hacker ini berinisial EG dan IT yang keduanya mantan karyawan Indomaret bagian informasi dan teknologi. Keduanya sebagai mantan pegawai memiliki internet protocol (IP) dari setiap unit Indomaret di Indonesia. ”IP ini yang digunakan untuk membobol,” ujarnya.

IP digunakan dengan seakan-akan sebuah unit Indomaret di suatu wilayah melakukan transaksi pembelian voucher game. Pembelian selalu dilakukan dengan batas maksimal pembelian. ”Sejak beroperasi dari Februari 2019, telah ada 308 voucher game online Unipin yang dicurinya. Lalu, ada juga 2.651 voucher Google Play yang diambil. Setiap voucher senilai Rp 500 ribu, total kerugian menjadi Rp 2,5 miliar,” urainya.

Untuk menghilangkan jejak, mereka menggunakan metode remote akses ke unit Indomaret di 20 kota, diantaranya Medan, Cirebon, Lampung, Jakarta, Bekasi dan sebagainya. Setelahnya setiap kode voucher itu disimpan ke sebuah akun email. ”Satu email itu menyimpan kode voucher senilai Rp 25 juta,” tapi dijual hanya Rp 10 juta,” ujarnya.

Dalam melakukan aksi tersebut, kedua hacker dibantu dua orang lain. yakni, LW dan BP. Keduanya bertugas menjual kode voucher tersebut. ”Karena harganya jauh lebih murah, maka yang berminat banyak sekali,” tuturnya.

Dalam kasus tersebut disita sejumlah barang berharga, seperti lima Iphone XS Max, jam tangan Iwatch, dan PC komputer. ”Dari pengakuan pelaku uang kejahatan juga digunakan untuk liburan dan ketempat hiburan malam,” jelasnya.

Sementara Kabagpenum Divhumas Polri Kombespol Asep Adi Putra mengatakan, kondisi ini menjadi pelajaran bagia semua, sebaiknya dilakukan pergantian password secara berkala. Lalu, bisa juga memasang firewall dan menempatkan server pada hosting yang aman. ”Update keamanan secara otomatis,” ujarnya.

Selain itu, yang juga penting setiap perusahaan bila mempekerjakan karyawan bagian IT jangan hanya mempertimbangkan aspek intelektual. Namun, juga aspek integritas dan moral. ”Agar tidak mendapat karyawan semacam ini,” jelasnya. (idr)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puncak Arus Balik Sudah Terlewati

Selasa, 16 April 2024 | 13:10 WIB

Temui JK, Pendeta Gilbert Meminta Maaf

Selasa, 16 April 2024 | 10:35 WIB

Berlibur di Pantai, Waspada Gelombang Alun

Senin, 15 April 2024 | 12:40 WIB

Kemenkes Minta Publik Waspada Flu Singapura

Minggu, 14 April 2024 | 07:12 WIB

Kemenkes Minta Publik Waspada Flu Singapura

Sabtu, 13 April 2024 | 15:55 WIB

ORI Soroti Pembatasan Barang

Sabtu, 13 April 2024 | 14:15 WIB
X