Lubang untuk Kepala Menyambung Liang Lahat

- Sabtu, 13 April 2019 | 13:18 WIB

KEDIRI KOTA- Proses pemakaman bagian kepala Budi Hartanto, korban mutilasi, berlangsung dramatis. Menyambung dengan liang lahat bagian tubuh yang telah dikubur terlebih dulu. Pemakaman kemarin siang itu setelah kepala itu diotopsi di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Kota Kediri.

Selain di rumah duka, puluhan warga juga memadati Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto usai salat Jumat. Warga yang penasaran dengan kabar penemuan bagian kepala itu berduyun-duyun melihat proses penguburan. “Ingin lihat proses pemakamannya. Turut berduka atas kejadian ini,” kata Efendi, warga setempat.

Sejak pukul 12.30 WIB penggalian makam mulai dilakukan. Ukurannya sekitar 60x60 sentimeter. Berbentuk persegi, lebih besar dari kotak yang digunakan sebagai wadah kepala Budi Hartanto. Penggalian makam itu tepat pada liang lahat tempat penguburan tubuh. Letaknya di bagian utara. Namun tidak terlalu dalam. Agak ke atas dari bagian tubuh.

Tepat pukul 14.00 WIB, mobil ambulans RS Bhayangkara tiba di lokasi pemakaman yang ada di barat Masjid Miftahul Huda, Tamanan itu. Lantunan takbir dan salawat berkumandang sesaat setelah Nasukha, paman korban turun sambil membopong kotak yang tertutup kain hitam. Suasana haru menyelimuti kedatangan jenazah kepala guru honorer tersebut.

Memang, proses pemakaman kepala korban yang sempat hilang satu minggu lebih ini tanpa dibawa ke rumah duka. Seperti apa yang sebelumnya diungkapkan Nasukha saat proses otopsi di RS Bhayangkara.

Matahari semakin terik saat kotak hendak dikubur. Kerabat dan teman-teman Budi Hartanto yang sempat diperiksa kepolisian juga terlihat hadir. Termasuk sejumlah tetangga korban yang sibuk membenahi ukuran liang yang dinilai kurang besar.

Sebenarnya kotak dari rumah sakit hanya berupa kardus yang diisolasi. Namun warga berinisiatif menempatkannya di kotak kayu. Sehingga saat pemakaman akan berlangsung masih menunggu peti berbahan kayu dibuat.

Isak tangis Nasukha tak terbendung saat mendekati liang lahat. Sembari membopong kepala keponakannya itu dia tampak meneteskan air mata. Sesekali dia terlihat menutupi kesedihan tersebut dengan telapak tangannya. Sikap serupa juga ditunjukkan sejumlah warga dan teman korban.

Proses pemakaman berlangsung sekitar 20 menit. Kotak kardus yang sebelumnya digunakan itu dimasukkan dalam peti yang baru dibuat. Tanpa mengeluarkan kepala tersebut.

Usai pemakaman, paman korban tak mau berkomentar banyak. Termasuk teman-teman korban yang masih ada di sana. Nasukha hanya menegaskan bahwa sebenarnya dia belum sepenuhnya puas. Namun dia cukup lega atas penemuan kepala keponakannya itu. “Ya pelaku harus diusut sampai tuntas,” tegasnya.

Sementara di rumah duka, sejumlah kerabat dan tetangga Budi banyak yang datang. Untuk kondisi ibu korban masih shock. Tampak lemas dan tidak bisa menyampaikan apa-apa. (din/fud)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

PGRI Desak Tak Ada Lagi Guru Kontrak

Sabtu, 27 April 2024 | 08:46 WIB

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X