Kerek Literasi dengan Metode Terkini

- Kamis, 11 April 2019 | 10:32 WIB

BALIKPAPAN–Pola pembelajaran interaktif dan menarik demi meningkatkan minat pelajar memang tengah digencarkan. Terlebih dengan kolaborasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama serta Tanoto Foundation. Pendidik didorong semakin aktif. Tidak hanya di Balikpapan, skenario pembelajaran Mikir (mengalami, interaksi, komunikasi, dan refleksi) memang terus dilirik. Bahkan, para pengajar di Kutai Kartanegara juga mulai gencar.

“Kami ingin mengubah metodologi mengajar ke hal baru yang membuat siswa memiliki skill untuk menghadapi era industri 4.0,” ujar Nanang Nuryanto, fasilitator Tanoto Foundation di Marangkayu.

Dirinya mengatakan, sejauh ini para pendidik peserta pelatihan telah membuahkan hasil positif. Selama mengikuti pelatihan, peserta mendapatkan banyak ilmu baru. Membuat lembar kerja dan rencana pembelajaran bisa hanya dengan acuan dari kompetensi dasar atau KD, tanpa melihat buku teks lagi. “Padahal sebelumnya selalu bergantung buku teks,” ujarnya.

Dengan pembelajaran ini, anak-anak jadi lebih aktif. Mereka terlibat dan langsung mengalami pembelajaran praktikal. Banyak pendidik di Balikpapan dan Kutai Kartanegara mengajak para siswa meneliti maupun pembelajaran dengan games yang menyenangkan.

Misalnya, saat siswa kelas V SD 015 Marangkayu mengidentifikasi pengaruh limbah terhadap lingkungan. Siswa membuat percobaan dengan memasukkan ikan ke berbagai media air yang telah dicampur berbagai cairan. Mulai minyak jelantah hingga rinso. Lalu mereka membuat laporan dan presentasi tentang hasil percobaan tersebut. Di Kota Beriman, siswa diajak diajak pecahan dengan menggunakan donat.

“Pembelajaran aktif ini berhasil membuat siswa mengalami dan mengeksplorasi potensi dirinya sendiri,” ucap Communication Specialist Tanoto Foundation Kaltim Mustajib.

Bahkan, kata Mustajib, pihaknya juga mendapat sambutan hangat dari dua perusahaan swasta yang turut mendukung program Mikir agar dilaksanakan di sekolah-sekolah di Kutai Kartanegara. “Kita patut berterima kasih pada perusahaan-perusahaan yang peduli dengan peningkatan kualitas pendidikan di Kukar. Harapannya bisa diikuti perusahaan-perusahaan di kecamatan lainnya,” harapnya.

Government Liason Officer Tanoto Foundation Kalimantan Timur Sandra Lakembe menambahkan, Kutai Kartanegara saat ini defisit anggaran. Jadi, keterlibatan perusahaan dan sumber-sumber daya daerah yang lain sangat diperlukan untuk memastikan tersebarnya praktik belajar yang lebih sesuai dengan masa kekinian. “Keterlibatan perusahaan dalam persebaran pelatihan untuk peningkatan kualitas guru ini menjadi hal yang amat positif,” tutupnya. (lil/ndy/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X