BALIKPAPAN–Kabar masih adanya praktik prostitusi terselubung di Km 17 dan Manggar Sari membuat geram Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi. Dia berang lantaran sejak ditutup, bukannya mereda, malah semakin menjadi-jadi.
Secara hukum dua lokasi itu sudah ditutup, namun aktivitas seks komersial masih terjadi. Bahkan menggunakan rumah-rumah warga. Meresahkan, kegiatan tersebut digambarkan seperti yang pernah terjadi di Dolly, Surabaya. Dia pun berencana menggelar inspeksi setelah pemilu 2019. Dia akan melibatkan TNI Polri, Satpol PP bersama unsur terkait. "Pastinya sebelum bulan puasa," tuturnya.
Sebelum penertiban, pemerintah akan berkoordinasi dengan camat dan lurah untuk mengidentifikasi rumah warga yang dijadikan lokalisasi di Km 17 dan Manggar Sari.
Sebelumnya, Asisten Tata Pemerintahan Sekretaris Kota Balikpapan Syaiful Bahri menyatakan pemerintah akan melayangkan surat peringatan kepada pemilik rumah. Termasuk membangun posko pengawasan. "Kan susah kalau yang terjadi di rumah-rumah. Kalau dulu tinggal mengawasi di lokalisasinya. Sedang kami susun rencana operasinya. Mudah-mudahan setelah 17 April, ya," ungkapnya.
Menurutnya, kegiatan seks komersial tersebut sudah banyak dilaporkan warga. Tapi saat ke lapangan, tidak ada kegiatannya. Informasinya telanjur bocor. “Hampir sama kasusnya, tapi di Manggar Sari lebih parah, mirip Dolly lah,” ucapnya.
Dia juga mengatakan pentingnya peran masyarakat dalam pengawasan di lapangan. “Sebetulnya ini kegiatan lama yang kami lakukan tapi kembali lagi ini peran masyarakat ikut aktif mengawasi. pemerintah tidak bisa setiap saat mengawasi itu," jelasnya. (lil/ndy/k16)