Bangun Kedekatan Antara Buah Hati dan Orangtua

- Minggu, 7 April 2019 | 10:54 WIB

SPA bayi yang terdiri dari pijat dapat meningkatkan tingkat kepercayaan diri dan berpengaruh terhadap keadaan psikologis anak. Tak hanya di tempat khusus spa, sebenarnya bagi para orangtua juga bisa melakukan spa bayi secara mandiri di rumah. Namun, perlu diingat, Anda harus mempelajarinya dengan serius.

Menurut Susanthi Anggraini yang sudah berpengalaman dengan dunia spa bayi sejak delapan tahun silam justru mengungkapkan, spa bayi akan lebih baik dilakukan dengan orangtua secara langsung. Tanpa disadari, timbul kedekatan antara anak dan orangtua melalui kegiatan ini. Khususnya jika dilakukan oleh sang ayah. Bayi yang telah terbiasa bersama ibu sejak dalam kandungan membuat anak memiliki waktu yang tak begitu banyak dengan ayahnya. Perempuan yang kerap disapa Aren itu juga menyebutkan kegiatan spa bayi di luar negeri juga telah banyak dilakukan oleh para orangtua.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan, jika ingin melakukan spa bayi di rumah, orangtua harus tahu kondisi si kecil. Usahakan pula situasi di rumah keadaan tenang bahkan suara barang elektronik seperti televisi dan ponsel pastikan tidak ada.

Gunakan minyak zaitun yang sarat akan vitamin E agar kulit lebih halus dan terjaga. Sebelumnya, pastikan anak tidak memiliki alergi tertentu. Terakhir, pijat bisa dimulai dari berbagai titik mana saja asal suasana hati anak senang dulu. Usahakan cari momen yang tepat. Contohnya setelah anak bangun tidur. Jangan saat baru selesai makan atau akan pergi tidur.

“Anak juga akan jauh lebih tenang. Ketika hormon endorfin atau hormon ketenangan keluar, akan menimbulkan kekebalan tubuh bagi anak. Hormon endorfin itu mampu menjaga anak dari bakteri atau virus yang bisa menimbulkan penyakit,” jelas Aren.

Bertujuan untuk relaksasi sekaligus memberi manfaat beragam, Aren mengingatkan orangtua harus siap mental jika ingin anaknya melakukan spa bayi. Menurut pengalamannya, banyak dijumpai orangtua yang akhirnya tak jadi melakukan spa bayi karena tak tega melihat sang buah hati menangis. Padahal, itu memang salah satu risiko yang harus dihadapi.

“Pertama kali yang harus disiapkan adalah mental. Anak itu suasana hatinya mudah berubah. Contohnya jika di rumah senang main air tapi belum tentu suka renang. Sebab, renang mesti menggunakan neck ring dan biasanya anak tidak suka. Orangtua harus kuat,” lanjut Aren serius.

Keterbatasan informasi dan edukasi yang minim soal manfaat spa bayi juga masih ditemukan pada beberapa orangtua. Ada pula orangtua yang tak terima dengan pijat tersebut hanya karena anaknya menangis. Faktanya, di luar daerah justru lebih banyak para orangtua yang berlomba-lomba melakukan spa bayi. Beragam alasan muncul seperti anaknya bisa lancar berjalan dan kuat dalam berdiri.

“Menurut penelitian, positifnya adalah anak yang rutin melakukan spa bayi jauh lebih percaya diri saat dia semakin besar dan lebih aktif. Sebagai contoh, keberanian anak untuk masuk ke kolam saja sudah luar biasa. Tidak semua anak percaya diri apalagi orangtua yang tidak mendukung. Harus dibiasakan berani dan ajak anak berkomunikasi ketika di kolam. Misalnya soal warna bola di kolam. Otomatis memori anak juga akan terlatih lewat hal itu,” lanjut perempuan 37 tahun tersebut.

Pengaruh spa bayi terhadap tumbuh kembang anak bisa mencapai 80 persen mulai kepercayaan diri hingga kesehatan. Spa bayi juga berlaku untuk mencegah atau preventif terhadap penyakit. (*/ysm*/rdm2/k16)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X