Sarana-Prasarana Jadi Perhatian, Jumlah Murid Kini 120 Anak

- Jumat, 5 April 2019 | 12:04 WIB

SANGATTA - Pendidikan anak berkebutuhan khusus (ABK) di Kutai Timur (Kutim) saat ini masih belum didukung sarana-prasarana maksimal. Hal ini terbukti oleh Persit Kartika Chandra Kirana, para istri militer angkatan darat Kodim 0909/Sangatta.

Dalam anjangsana ke Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Sangatta, Kamis (4/4) para istri militer yang tengah memperingati HUT Persit Kartika Chandra Kirana ke-73 itu, mendapat sambutan manis. Namun juga mendapat curahan hati (curhat) kepala sekolah.

Nyonya Lidya Kamil Bahren Pasha menjelaskan, mengunjungi SLB, tempat bersekolahnya anak penyandang disabilitas, dapat memunculkan kesadaran sosial dan moral. Masyarakat Kutim perlu juga memerhatikan dan berbaur dengan ABK.

Apalagi, lanjut perempuan yang juga dokter gigi itu, saat ini akses menuju SLB Sangatta pun masih tak mulus. Bahkan, air masih mengenang bila terjadi hujan maupun pasang air, seperti Kamis (4/4) kemarin.

"Kita manusia harus tergerak hati jika melihat anak-anak di SLB yang memiliki.berbagai kekurangan fisik dan keterbelakangan mental, tapi justru mereka semangat sekolahnya tinggi. Makanya kami akan cari cara untuk membantu melengkapi kekurangan yang ada di SLB Sangatta," ungkap istri dari Dandim 0909/Sangatta Letkol Inf Kamil Bahren Pasha itu.

Lidya menambahkan, dirinya akan mencoba membicarakan persoalan di SLB Sangatta kepada istri wakil bupati, istri kapolres, berharap ada masukan yang berarti. Supaya hal ini tak sekedar jadi wacana, agar didorong ke usulan yang memungkinkan.

Sementara itu, Dandim 0909/Sangatta Letkol Inf Kamil Bahren Pasha mengatakan, walaupun tak begitu besar, pihaknya bersama Persit Chandra Kartika memberi bantuan yang berniat mulia.

"Akan kami sampaikan kepada pemerintah terkait hal yang perlu ditambahkan untuk sekolah ini (SLB). Bahwa, SLB Sangatta ini sangat penting bagi daerah, karena menampung dan mendidik anak disabilitas," ucap Kamil.

Kepala SLB Sangatta Aristo menjelaskan, SLB yang berdiri pada 2011 tersebut, mulanya hanya bangunan kosong dengan rumput yang lebih tinggi dari gedungnya. Tapi lambat laun semakin banyak warga yang menyekolahkan anak.penyandang disabilitas.

"Awalnya kami mencari sendiri siswa untuk dialsekolahkan di SLB. Kini, jumlah siswa SLB Sangatta sudah mencapai 120 anak. Jumlah yang banyak ini bukan kebanggaan, tapi membuat sedih, karena kami belum sepenuhnya berhasil membuat mereka bisa hidup mandiri," papar Aristo dalam pidato sambutannya. (mon) 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X