Kapal Sembago Karam di Dermaga Inhutani

- Rabu, 3 April 2019 | 09:22 WIB

NUNUKAN – Sebuah kapal bermuatan sembilan bahan pokok (sembako) karam di Dermaga Inhutani, sebelum berlayar menuju Kecamatan Sebuku sekira pukul 04.00 Wita, Selasa (2/4). Kejadian tersebut sontak menjadi perhatian warga Pasar Inhutani di RT 10, Kelurahan Nunukan Utara. Bahkan, beberapa warga dari kelurahan lain juga berdatangan. Ada yang membantu dan ada juga yang mengabadikan kejadian tersebut menggunakan ponsel mereka.

Dari informasi nakhoda kapal, Jumain (34), kapal tenggelam akibat adanya kobocoran di lambung kapal. Air cepat masuk ke ruang mesin lantaran kapal sedang mengangkut sekitar 42 ton barang campuran termasuk sembako. “Kejadiannya cepat sekali. Ketika saya lihat air masuk ke kamar mesin, saya langsung perintahkan ABK melakukan penyelamatan,” kata Mail, sapaan akrab Jumain saat dikonfirmasi kemarin.

Ia mengatakan, kondisi saat itu sedang ada kapal lain yang juga ikut bersandar. Namun, melihat adanya kebocoran, kapal tersebut berlabuh dan menjauh. Nah, ketika itu, air semakin besar masuk dan membuat kapal miring ke kanan. “Mesin sempat dihidupkan, tapi terlambat dan akhirnya kapal tenggelam,” ujarnya.

Berdasarkan jadwal yang selalu dilalui, KM Nur Fadhil itu rencananya berangkat dari Dermaga Inhutani pukul 5 Subuh. Namun, ketika sudah ingin berangkat, musibah itu terjadi. Air laut yang sedang pasang dan kondisi muatan kapal yang sudah penuh dengan barang membuat air cepat masuk ke kapal. Dan, akhirnya tenggelam dan membuat seluruh barang ikut terendam air laut.

“Rencananya hari ini (kemarin) sudah berangkat ke Sebuku. Tapi, karena kejadian ini pemilik barang akhirnya kembali mengambil barangnya lagi,” ujarnya. Dari pantauan media ini, aktivitas pembongkaran barang terus terjadi mulai pagi hingga malam hari. Pemilik barang bersama warga sekitar tetap berusaha mengambil barang yang masih dapat diselamatkan.

Bahkan, pemilik barang membiarkan warga yang ingin mengambil barang yang dapat dimanfaatkan. Khususnya sembako. Kepala Satuan (Kasat) Polair Polres Nunukan AKP Fandi membenarkan kejadian tersebut. Ia mengaku saat ini sedang mengumpulkan informasi mengenai penyebab karamnya kapal pengakut sembako tersebut.

“Saat ini masih dicari tahu. Sambil menunggu barang-barang yang bisa diselematkan diambil. Komunikasi dengan nakhoda dan pemilik kapal sudah dilakukan,” ujarnya.

Mengenai dugaan kelebihan muatan, belum dapat disimpulkan. Karena berdasarkan keterangan dari nakhoda, ketika kejadian, muatan kapal masih normal. Bahkan, masih di bawah dari kemampuan kapal. “Informasi awal itu kapal bocor. Nanti setelah pemeriksaan lebih lanjut baru dapat disimpulkan penyebabnya,” pungkasnya. (oya/kpg/kri) 

Editor: octa-Octa

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X