Pemerintah “Paksa” Maskapai Turunkan Tarif

- Kamis, 28 Maret 2019 | 10:52 WIB

JAKARTA – Meskipun harga Avtur sudah diturunkan, nyatanya harga tiket pesawat masih banyak dikeluhkan mahal. Menko Perekonomian Luhut Binsar Pandjaitan “meminta” semua maskapai penerbangan, terutama Garuda Indonesia untuk segera menurunkan harga.

Sebelumnya, beredar dokumen notulensi rapat antara pihak pemerintah yang diwakili Menko Maritim dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI), beberapa maskapai penerbangan dan agen travel online (OTA).

Dalam Notulensi tersebut, harga avtur yang masih mahal dikeluhkan telah berdampak pada pengurangan okupansi hotel, dunia pariwisata, serta mahalnya ongkos logistik. Luhut telah meminta pada maskapai Garuda Indonesia untuk segera menurunkan harga tiket. Permintaan tersebut tertulis bersifat perintah.

Dalam notulensi tersebut juga tertulis bahwa Luhut telah menghubungi beberapa pihak agar Perusahaan penyedia BBM PT AKR Coorporindo untuk segera mendapatkan izin untuk masuk dan beroperasi di Bandara. Bahkan tertulis juga bahwa sejak tanggal 1 April, AKR harus sudah aktif menjadi kompetitor pertamina di berbagai Bandara.

Luhut hanya senyum-senyum saat dicecar pertanyaan mengenai kebenaran notulensi rapat tersebut selepas menerima penghargaan sebagai tokoh yang berjasa mengembangkan Industri Kelapa Sawit di Midplaza, Jakarta kemarin (28/3).

“Hasil rapatnya bagus. Nanti mereka akan melakukan Adjusmet disana sini sesuai dengan perhitungan (bisnis,Red) perusahaan mereka masing-masing,” kata Luhut saat ditanya hasil rapat dengan PHRI,Maskapai, dan Travel Agent beberapa hari sebelumnya.

Hanya saja, Luhut menolak menyebutkan beberapa detail. Beredar informasi bahwa maskapai di beri waktu seminggu untuk menurunkan harga. “Nggak seminggu, saya nggak bilang gitu. Saya bilang coba lah dilihat suasana market (Penerbanga,Red) sekarang gimana, kan harga minyak (avtur,Red) sudah diturunkan,” katanya.

Bahkan, kata Luhut berbagai insentif sudah diberikan oleh pemerintah seperti pengurangan pajak bagi maskapai. Tidak disebut sektor pajak mana yang bakal dikurangi.

Luhut juga membenarkan bahwa pihaknya berusaha mempercepat izin AKR beroperasi di bandara. Pemerintah disebutnya telah menugaskan pada Kementerian ESDM untuk memberi izin pada AKR untuk berjualan di bandara. Namun, ia menolak untuk mengkonfirmasi secara spesifik tanggal 1 April sebagai masa ijin AKR. “Mereka minta tanggal berapa, tapi saya bilang nggak usah lah lama-lama,” ujarnya.   

Sejauh ini, kata Luhut belum ada opsi perusahaan BBM lain yang akan diberi ruang.  Luhut meminta semua pihak bersabar untuk menanti kabar selanjutnya. Maskapai disebutnya akan mengadakan rapat dalam beberapa hari kedepan dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk menentukan penyesuaian apa saja yang bisa dilakukan untuk menurunkan harga.

Ditanya soal “perintah” itu, Luhut juga enggan memaparkan detail. “Ya intinya saya bilang saya juga ngerti uang. Jangan lah kau (maskapai,Red) bikin sampe gede-gede (mahal,Red)” ujarnya.

Sementara itu, menanggapi mengenai arahan pemerintah pada maskapai untuk menurunkan harga tiket per April 2019, Ketua Penerbangan Berjadwal Indonesia National Air Carrier Association (INACA) Bayu Sutanto menyebutkan bahwa hal tersebut akan dikembalikan lagi pada keputusan maskapai anggotanya.

"Tergantung maskapai masing-masing lah. Kan mereka punya dewan komisioner selain juga manajemen yang akan memutuskan. Harga naik atau turun kan masalah keputusan bisnis atau business call," ujar Bayu pada Jawa Pos kemarin (27/3).

Dikonfirmasikan hal tersebut pada salah satu maskapai yakni Lion Air, Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang M. Prihantoro hanya menegaskan bahwa pihaknya akan bersikap kooperatif terhadap himbauan pemerintah.

"Lion Air Group akan menjalankan dan melaksanakan aturan dan kebijakan dari regulator dalam hal ini Kementerian Perhubungan untuk keuntungan bersama serta kepentingan semua pihak," jawab Danang singkat. Namun sayangnya, dia enggan menjawab pertanyaan tentang bagaimana skema adjusment yang akan dilakukan Lion Air mengenai himbauan penurunan tarif tiket pesawat. (tau/agf)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X