Gubernur Isran Perjuangkan Rp 3 Triliun APBN untuk Keruk Sungai Karang Mumus

- Selasa, 26 Maret 2019 | 21:40 WIB

SAMARINDA - Gubernur Kaltim Isran Noor mengaku pihaknya sedang memperjuangkan dana pusat APBN untuk mengeruk Sungai Karang Mumus (SKM). Hal ini agar banjir di Samarinda bisa berkurang.

"Saya tidak berjanji. Tapi, kita berjuang mendapatkan dana pusat untuk normalisasi SKM," ujar Isran, Selasa (26/3/2019).

Isran mengungkapkan Pemprov Kaltim sedang revisi desain penanganan banjir di Samarinda dari Dinas PUPR Kaltim. Dibutuhkan anggaran dana Rp 3 triliun untuk mengerjakan proyek tersebut.

Adapun, waktu pekerjaan normalisasi sungai, ia menyerahkan sepenuhnya hal tersebut kepada pemerintah pusat.

"Saya serahkan ke pusat saja, bagaimana maunya. Biar mereka kerjakan. Jadi dana pusat yang kerjakan pusat. Biar kita juga (APBD) aman," ujar Isran.

Isran menilai banjir cepat terjadi di kota Samarinda karena pendangkalan SKM yang sudah parah. Sehingga, air hujan yang turun tak mampu ditampung di sungai tersebut.

Terdapat 10 titik rawan banjir di Kota Samarinda yaitu Jl Lambung Mangkurat, Jl Awang Long, Air Hitam, Air Putih (Karang Asam Kecil), dan kawasan Karang Asam Besar. Banjir juga terjadi kawasan Sempaja, Jl Pramuka, Jl DI Panjaitan, Temindung, Vorvo. Banjir di daerah ini dapat dikurangi dengan normalisasi sungai untuk memperlancar air banjir.

Disinggung, pendangkalan danau di Waduk Benanga bagian hulu SKM, Isran menilai hal itu bukan penyebab banjir.

"Tidak ada kaitannya dengan pendangkalan danau itu dengan banjir di Samarinda," katanya.

Isran juga membantah kegiatan tambang batubara dan pembukaan lahan untuk perumahan sebagai penyebab banjir di Samarinda.

"Tidak ada kaitannya tambang dan perumahan dengan banjir. Karena, sungai yang dangkal sulit menampung air hujan yang turun," ujar Isran.

Saat ini, diakui Isran, pendangkalan danau waduk Benanga di Samarinda maupun danau-danau di Kutai Kartanegara, semakin parah. "Pendangkalan sudah hampir 60% (dari kondisi semula)," katanya.

Adapun, Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III dibawah Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR tengah mengerjakan pembangunan kolam retensi yang menggunakan anggaran surat berharga syariah negara (SBSN).

Proyek kolam retensi ini diharap mengurangi Benanga banjir dari 6 jam menjadi 4 jam di kawasan Stadion Sempaja Jl KH Wahid Hasyim.

BWS Kalimantan III juga mengungkap beberapa waktu lalu bahwa solusi mengatasi banjir dapat dilakukan dengan pembuatan bendungan pengendali (bendali), optimalisasi Waduk Benanga, dan Program Normalisasi Sungai. (mym)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X