Yuni Dibunuh di Rumah, Wajah Lebam, Harta-Benda Raib

- Senin, 25 Maret 2019 | 11:12 WIB

SAMARINDA–Sebuah rumah di Jalan Masjid, RT 30, Nomor 21, Rawa Makmur, Palaran, sudah dihuni Yuni (34) sejak setahun silam. Kemarin rumah berdinding kayu yang berdiri di bantaran sungai itu ramai dikerubungi warga. Itu karena perempuan yang sehari-hari dikenal sebagai pedagang udang tersebut ditemukan tewas.

Jasadnya dalam posisi bertelungkup. Wajahnya lebam. Harta-bendanya di rumah itu diobrak-abrik. Di sana, Yuni tinggal bersama tiga orang. Ada Asrul (16), keponakannya, dan dua teman Asrul: Edo dan Rizal, yang sama-sama berusia 18 tahun.

Kaltim Post menemui Sinapati (61), tetangga korban. Lepas tengah malam, ketika sibuk membuat kue, dia sempat mendengar kegaduhan dari arah rumah tetangganya itu. Suara berisik itu terdengar jelas. “Enggak lama dan memang hanya sekali,” ujarnya. Setelah itu, dia tak lagi mendengar apa-apa.

Pagi harinya, beberapa warga curiga. Karena kebiasaan Yuni bercengkerama dengan tetangga. “Pintunya sempat diketuk-ketuk, tapi tidak ada yang merespons,” sambung perempuan yang akrab disapa Ibu Ati itu. Tetangga berusaha mencari keberadaan Asrul. Rupanya malam itu, dia tidak tidur di sana.

Asrul baru mengetahui kasus itu beberapa jam kemudian. Setelah dihubungi warga sekitar. Setiba di sana, dia terkejut melihat kondisi perempuan yang selama ini dipanggilnya Ibu Yuni tewas saat mengenakan pakaian daster bermotif bunga, celana short putih, namun wajahnya penuh darah. Asrul tak mengira, perempuan yang membantu biaya sekolahnya, meninggal dengan cara tragis.

Setelah menghubungi Asrul, warga juga mengontak Polsek Palaran. Dalam keterangan ke kepolisian, Asrul menjelaskan, tidak sembarang orang tahu cara masuk ke rumah tersebut. “Cara buka (pintu) beda, kalau pintu biasa dibuka gagangnya ke bawah, kalau rumah itu (lokasi kejadian) ke atas,” jelasnya. Remaja yang saat ini masih bersekolah itu menyebut tengah di Anggana, Kukar. “Saya dihubungi, disuruh cepat pulang,” sambungnya. Jasadnya lantas dibawa ke RSUD AW Sjahranie.

Penyelidikan berjalan. Ponsel dan tas milik korban raib. Di salah satu bagian lantai rumah, ada kayu yang rusak. Lebar papan yang rusak tidak terlalu lebar. “Posisi saya datang, pintu tidak terkunci, dan tidak ada yang rusak,” tuturnya.

Kapolsek Palaran Kompol Raden Sigit Satrio Hutomo menuturkan, sejauh ini jajarannya bersama Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda masih mencari informasi. “Benar, meninggalnya tak wajar, karena itu kami penyelidikan,” singkatnya. Disinggung motif, perwira melati satu itu belum bisa memastikan. “Dugaan itu semuanya bisa, yang kami cari fakta,” pungkasnya. (*/dra/ndy/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X