PBSI Kaltim Optimistis

- Minggu, 24 Maret 2019 | 10:13 WIB

SAMARINDA – Babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (Pra-PON) 2019 untuk cabang olahraga bulu tangkis, bakal dibagi tujuh zona. Kualifikasi serentak pada 7-14 November mendatang.

Kaltim bakal bersaing dengan empat provinsi lainnya di Zona Kalimantan. Yakni, Kalsel, Kalbar, Kalteng, dan Kaltara. Itu disampaikan Purwanto selaku pelatih bulu tangkis Kaltim kepada Kaltim Post, Sabtu (23/3).

Menilik peluang penghuni zona Kalimantan, Purwanto optimistis, atletnya mampu bicara banyak. Bahkan pihaknya mematok target dua emas pada ajang kualifikasi menuju PON XX 2020 di Papua.

Ya, pada Pra-PON 2019, bakal mempertandingkan dua nomor, yakni beregu putra dan putri. "Dari lima provinsi di Zona Kalimantan hanya diambil dua terbaik. Bila juara, maka dapat tampil full team di PON. Sementara runner-up hanya bisa tampil di nomor perorangan. Kemungkinan saingan terberat adalah Kalsel," ungkap Purwanto.

Dia melanjutkan, terdapat empat provinsi yang mendapat wilcard pada Pra-PON nantinya. Yaitu, DKI Jakarta, Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), dan Papua selaku tuan rumah.

Lolosnya DKI, Jabar, dan Jateng ke PON merupakan hak istimewa dari PB PBSI. Karena daerah tersebut selalu menyumbangkan atlet dalam membela Merah Putih di kancah internasional.

"PON sebelumnya, Jawa Timur juga dapat wilcard. Mungkin prestasinya agak menurun, sehingga harus ikut Pra-PON bersama Jogjakarta dan Banten," terang Purwanto.

Walau sudah ditentukan pembagian wilayah masing-masing provinsi. Namun untuk tuan rumah masih menunggu keputusan PB PBSI, termasuk Kaltim. Sebab, masih harus diperhitungkan matang karena berkaitan erat dengan anggaran.

"Kalau ditawarkan, tentu Kaltim berminat. Tapi kelihatannya Kalsel juga mau. Dengan menjadi tuan rumah, tentu peluang jadi juara terbuka. Karena bisa jadi salah satu motivasi atlet ketika bertanding," sebut Purwanto.

Disinggung soal kuota atlet, Purwanto menerangkan, Pra-PON 2019 bakal berbeda. Bila sebelumnya maksimal bisa delapan putra dan putri. Tidak dengan Pra-PON 2019.

Untuk kuota putra, maksimal delapan atlet dan minimal empat atlet. Sedangkan putri minimal dua atlet dan maksimal lima personel. "Aturan baru ini mengacu PON dulu, yang hanya diberi slot lima putri dan delapan putra. Mungkin PB menilai peserta kurang bergeliat di sektor putri," tutur Purwanto.

Ditanya soal atlet yang bakal menjadi wakil Kaltim, Purwanto mengklaim, saat ini pihaknya masih dalam tahap penjajakan. Namun demikian, beberapa nama telah masuk radar untuk proyeksi menuju Pra-PON 2019 tersebut.

"Tim belum memutuskan. Tapi mayoritas atlet yang ikut di PON lalu, masih bisa memperkuat tim Kaltim. Tinggal nanti dilihat bagaimana performa mereka secara keseluruhan dan beberapa nama baru yang kemungkinan berpotensi," pungkas Purwanto. (*/asp/is)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X