TANJUNG SELOR–Pemprov Kaltara melalui Dinas Perhubungan (Dishub), tahun ini mengucurkan dana Rp 7 miliar guna pembebasan lahan pembangunan pelabuhan di Pesawan, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan.
“Tahun ini kita targetkan tuntas. Sehingga 2020 mendatang pembiayaan pembangunan fisiknya bisa dianggarkan oleh pemerintah pusat,” ungkap Kepala Dishub Kaltara Taupan Madjid, kemarin.
Prosesnya, yang pertama akan dilakukan pematokan pada lahan seluas 60 hektare, setelah itu dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) akan membuat peta bidang. Peta bidang tersebut yang menjadi dasar oleh jasa appraisal untuk melakukan penilaian. Setelah ada perhitungan harga dari tim appraisal, barulah akan dilakukan negosiasi.
Jika tahapan tersebut sudah tuntas, Dishub Kaltara langsung mengusulkannya ke pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Nantinya, Kemenhub yang akan menganggarkan jika status lahan sudah klir. “Jangan sampai sudah ada uangnya. Tapi tanah bermasalah, itu yang biasa menjadi polemik, kita tidak mau seperti itu,” ujarnya.
Menurut dia, dana pembebasan Rp 7 miliar itu belum diketahui cukup atau tidak. Pasalnya, itu bergantung hasil dari penilaian jasa appraisal nanti. “Kita siapkan Rp 7 miliar, itu asumsi kita. Jika memang dalam penilaiannya kurang, akan kita tambah pada APBD-P atau anggaran tahun depan,” katanya.
Dalam mendukung pembangunannya, berdasarkan informasi dari Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) kembali mengalokasikan Rp 700 juta untuk pembangunan ruas jalan dari Selimau III menuju pelabuhan di Pesawan. (humas/kri/k8)