Percepatan Populasi Sapi Terus Digenjot

- Rabu, 20 Maret 2019 | 12:45 WIB

SAMARINDA-Upaya khusus percepatan populasi sapi dan kerbau bunting (upsus siwab) di Kaltim terus berkembang. Setelah mencatat produksi yang memuaskan pada 2018, mengawali tahun ratusan sapi sudah berkembang.

Ternak sapi betina produktif di Kaltim pada 2018 mencapai 7.046 ekor atau mencapai 99,9 persen dari target 2018 sebesar 7.050 ekor. Dari jumlah akseptor atau sapi betina produktif itu, sudah mengalami realisasi kebuntingan sebanyak 6.141 ekor, dari target 2018 sebesar 5.262 ekor.  Sedangkan untuk sapi imseminasi buatan (IB) di Kaltim dari target 9.203 ekor, realisasinya sudah mencapai 8.350 ekor. Sedangkan kelahiran mencapai  4.637 ekor dari target 2018 sebesar 4.421 ekor.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim, Dadang Sudarya mengatakan, mengawali 2019 catatan kebuntingan, kelahiran, hingga IB sapi sudah sangat baik. Tercatat, sejak mengawali tahun ini hingga 18 Januari di Bumi Etam, IB sudah mencapai 278 ekor, sapi bunting 124 ekor, dan lahir 128 ekor. 

“Lalu bertambah lagi, hingga 19 Maret 2019 IB bertambah 180 ekor,  kebuntingan sapi 117 ekor, dan  kelahiran mencapai 42 ekor,” katanya Senin (11/3).

Menurutnya,  upsus siwab harus berkembang, karena upaya ini mampu meningkatkan jumlah kelahiran pedet atau anak sapi. Tentunya itu sebagai upaya mempercepat swasembada pangan khususnya protein.

“Kita terus pantau setiap bulannya perkembangan upsus siwab,” jelasnya.

Dia mengatakan, jika dilihat hasil pencapaian upsus siwab secara keseluruhan, mulai dari akseptor, dosis IB, hingga kebuntingan dan kelahiran di Kaltim sudah sangat baik. Setiap daerah memperlihatkan progresnya.

“Dalam sebulan di Kaltim ratusan sapi yang berkembang sudah sangat bagus. Sehingga di penghujung tahun akan melebihi target lagi. Hal ini tentunya memperlihatkan progres yang baik dari setiap daerah untuk meningkatkan swasembada daging di Kaltim,” tuturnya.

Pada 2019, pihaknya selain menggenjot upsus siwab juga mengembangkan program, pembangunan 1.000 mini ranch (kandang penggembalaan mini). Program mini ranch untuk ternak sapi merupakan upaya pemeliharaan secara ekstensif bagi peternak sapi. Pengembangan ternak sapi untuk populasi terus didorong kegiatannya terutama bagi kelompok-kelompok petani ternak.

“Optimistis itu pasti ada, bisa dilihat bulanan terus berkembang jumlah sapinya. Pada 2023 kami menargetkan produksi daging akan sebesar 94.144 ton, sekarang produksi daging baru mencapai 57.791 ton,” pungkasnya. (*/ctr)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X