SAMARINDA - Koordinator Pokja 30, Buyung Marajo mengatakan kepergian keluar negeri Seychelles untuk pengembangan pariwisata Maratua Berau, selayaknya Gubernur Kaltim Isran Noor beserta rombongan membeberkan hasilnya dan transparansi menggunakan uang publik.
"Kalau menggunakan uang publik atau APBD untuk ke luar negeri, diumumkan dong undangan Negara Seychelles. Benar nggak diundang? karena kesana kan bukan untuk penandatanganan MoU," ujar Buyung, Rabu (20/3/2019).
Ketua Pokja 30, Buyung Marajo
Gubernur Kaltim Isran Noor bersama Bupati Berau Muharram berangkat ke Seychelles, Sabtu, 16 Maret 2019 lalu. Seychelles atau Seiselensa, Secara resmi Republik Seychelles, adalah sebuah negara kepulauan yang mencakup sebuah kepulauan dari 115 pulau di Samudera Hindia di Samudra Hindia, sekitar 1.600 km sebelah timur daratan Afrika, dan sebelah timur laut Madagaska
Rombongan yang turut mendampingi Gubernur yaitu Kepala Dinas PUPR Kaltim Taufik Fauzi, Ketua DPRD Kaltim H Syahrun, Asisten II Bidang Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Ichwansyah, Kepala Bappeda Zairin Zain, Kepala Dinas Perhubungan Salman Lumoindong dan Kepala Bapenda Ismiati.
Selain harus memperlihatkan undangan Negara Seychelles, menurut Buyung, Gubernur juga mesti jelaskan hasil dari pertemuan dengan pemerintah disana.
"Publik berhak tahu Gubernur ngapain saja disana. Apalagi, kalau membawa nama daerah provinsi, publik harus tahu dong," ujar Buyung.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Sekda Meiliana mengatakan di Seychelles, Gubernur Isran dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden dan Menteri serta parlemen Negara tersebut dalam jamuan makan malam.
Meiliana mengatakan keberangkatan ke Seychelles, seluruh akomodasi hotel telah disiapkan pemerintah setempat. "Hanya tiket pesawat berangkat kesana yang ditanggung sendiri oleh masing-masing Pemprov dan Pemkab Berau," katanya.
Untuk pengembangan pariwisata di Maratua, Pemerintah Seychelles akan membantu infrastruktur, sanitasi air bersih dan pelabuhan.
"Potensi wisata Maratua sudah saatnya disentuh oleh investor. Dan pemerintah Seychelles tidak menutup kemungkinan membantu selain infrastruktur, sanitasi air bersih dan pelabuhan. Inilah yang nanti menguntungkan dan mampu mensejahterakan masyarakat," kata Meiliana.
Kerjasama antara Kaltim dan Republik Seychelles melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Gubernur Kaltim Isran Noor, Bupati Berau H Muharram dengan Utusan Khusus Presiden Seychelles untuk ASEAN Nico Barito.
Adapun, Kerjasama tentang Pembentukan Tim Percepatan Kerja Sama Pengembangan Strategis Kepariwisataan Kepulauan Maratua, Kabupaten Berau, Kaltim ditandatangani ketiganya awal Februari 2019. (mym)