TANJUNG SELOR – Gubernur Kaltara Irianto Lambrie mengajak seluruh pihak peduli terhadap kebersihan. Ini sekaligus untuk menunjukkan dukungan terhadap gerakan Indonesia Bersih yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam pencanangan itu, ditargetkan Indonesia dapat bebas sampah dan menjadi bersih pada 2025.
“Bangsa yang maju di dunia, masyarakatnya memiliki kesadaran untuk hidup bersih dan mengelola sampahnya dengan baik. Terkait hal itu, dibutuhkan perubahan mental yang kuat dan kesadaran yang hebat dari masyarakat Indonesia untuk mencapai hal seperti itu,” kata gubernur saat membuka rapat koordinasi perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Gedung Bandiklat Pemkab Bulungan, Senin (18/3).
Dalam realisasinya, Pemprov Kaltara telah melakukan sejumlah upaya untuk mendukung terwujudnya Kaltara yang bersih. Di antaranya, bekerja sama dengan kepolisian dalam program Kaltara Bersih. “Sayangnya, dalam sejumlah kegiatan yang dilakukan dalam program ini, masyarakat yang kawasannya dibersihkan, hanya menjadi penonton,” ujarnya.
Diakui gubernur, untuk membangun kesadaran dan budaya hidup bersih tidak mudah. “Seorang pemimpin perlu memiliki ketegasan dalam menerapkan kebijakan terkait lingkungan. Sebab, persoalan kebersihan ini menyangkut masa depan generasi di suatu negara atau daerah,” ungkapnya.
Gubernur pun mulai menyuarakan untuk menanggulangi sampah, utamanya sampah plastik. “Dari segi aturan, sejatinya sedikitnya ada enam dasar hukum terkait pengelolaan sampah ini. Tinggal pelaksanaannya saja, apakah dilaksanakan secara konsisten atau tidak,” timpalnya.
Diperkirakan dalam sehari, setiap orang menghasilkan sampah 0,7 kilogram. “Indonesia sudah darurat sampah plastik. Patut diketahui, volume sampah ini dipengaruhi pertambahan penduduk. Dari itu, sebelum penduduk Kaltara bertambah banyak, ini kesempatan kita untuk menjadi daerah yang bersih,” ujarnya. (humas/kri/k16)