Sementara WNI di Selandia Baru Dilarang Beribadah ke Masjid

- Minggu, 17 Maret 2019 | 10:48 WIB

JAKARTA – Teka-teki hilangnya seorang warga negara Indonesia dalam insiden penembakan di Christchurch akhirnya terjawab tadi malam. Kedutaan Besar Republik Indonesia di Wellington menyampaikan bahwa WNI atas nama Lilik Abdul Hamid tewas.

Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, ada enam WNI yang salat Jumat di Masjid Al Noor saat serangan terjadi. Lima orang telah melapor ke KBRI dalam kondisi sehat. Sedangkan satu lainnya, Muhammad Abdul Hamid belum diketahui keberadaannya. ”Setelah kami konfirmasi ke keluarga, namanya adalah Lilik Abdul Hamid,” ucap Koordinator Fungsi Protkons KBRI Wellington Rendy Ramanda saat melalui pesan singkat kepada Jawa Pos tadi malam.

Dubes RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya mengunjungi kediaman Lilik di Christchurch kemarin. Dia menyampaikan belasungkawa sekaligus memberikan support kepada keluarga korban. Tantowi juga meninjau langsung lokasi penembakan di Masjid Al Noor. Bersama WNI dan tim konsuler KBRI Wellington, Tantowi menggelar doa bersama di Hagley Park untuk para korban.

"Dalam kondisi seperti ini, mari kita tingkatkan solidaritas, kekompakan, dan persaudaraan. Saling menjaga, melindungi, dan memberikan informasi,” ucap Tantowi melalui pesan singkat.

Pria kelahiran, Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan itu mengimbau masyarakat untuk tenang. Namun, tetap waspada. Hindari tempat-tempat yang berpotensi menjadi target. Ikuti arahan Kepolisian Selandia Baru dan melapor ke KBRI jika mendapat informasi penting.

Tantowi juga menjeguk Zulfirman Syah dan anaknya yang menjadi korban selamat di Christchurch Public Hospital. Zul, sapaan akrab Zulfirman Syah, tertembak di sejumlah bagian tubuh. Sedangkan, sang anak di bagian kaki. ”Beliau (Zul, Red) telah menjalani multiple operations. Saat ini masih terus mendapatkan perawatan medis dari pihak rumah sakit,” terang pria dubes 58 tahun itu. Dia juga menampik kabar hoax yang menginformasikan bahwa Zul telah berpulang.

Koordinator Fungsi Penerangan Sosial, Budaya, dan Pendidikan KBRI Wellington Adek Triana Yudhaswari menuturkan, melarang WNI muslim beribadah ke masjid untuk sementara waktu. ”Sementara di rumah dulu sampai situasi memang benar-benar kondusif,” imbau Adek. Hingga tadi malam, lanjut dia, polisi bersenjata lengkap masih berjaga di beberapa tempat fasilitas umum. Khususnya, masjid.

KBRI Wellington terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI untuk memfasilitasi rencana kedatangan anggota keluarga dari Indonesia yang ingin mengunjungi kerabatnya di Christchurch. Mereka juga membentuk posko sementara pasca insiden penembakan yang bekerja 24 jam.

Posko tersebut bertugas memantau perkembangan situasi dan membantu WNI yang membutuhkan bantuan sehubungan dengan peristiwa penembakan di Christchurch.  Apabila terdapat WNI yang belum bisa menghubungi anggota keluarganya yang berada di Christchurch, Pemerintah Selandia Baru membuka  di www.familylinks.icrc.org/new-zealand/en/. (han)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puncak Arus Balik Sudah Terlewati

Selasa, 16 April 2024 | 13:10 WIB

Temui JK, Pendeta Gilbert Meminta Maaf

Selasa, 16 April 2024 | 10:35 WIB

Berlibur di Pantai, Waspada Gelombang Alun

Senin, 15 April 2024 | 12:40 WIB

Kemenkes Minta Publik Waspada Flu Singapura

Minggu, 14 April 2024 | 07:12 WIB

Kemenkes Minta Publik Waspada Flu Singapura

Sabtu, 13 April 2024 | 15:55 WIB

ORI Soroti Pembatasan Barang

Sabtu, 13 April 2024 | 14:15 WIB

Danramil Gugur Ditembak OPM

Jumat, 12 April 2024 | 09:49 WIB
X