Tamasya, Sekeluarga Akhirnya Habis

- Rabu, 13 Maret 2019 | 12:19 WIB

Jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines ET 302 meninggalkan kisah pilu. Banyak di antara keluarga korban yang masih tak percaya bahwa orang-orang tercinta mereka telah tiada dengan cara yang begitu tragis.

 

KAKI Kebebew Legesse terasa lemas saat melihat lokasi jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines ET 302. Dua kerabat lelakinya terpaksa menyangga tubuhnya. Tangis dan erangan pilu terus keluar dari bibirnya.

Legesse Dia masih tak percaya putrinya, Ayantu Girmay, ikut menjadi korban tewas dalam kecelakaan nahas yang terjadi Minggu (10/3). Girmay adalah salah seorang kru maskapai milik pemerintah Ethiopia tersebut.

Kesedihan itu kian menjadi karena jasad Girmay tak bisa dikebumikan secepatnya. Para korban memang hampir-hampir tak bisa dikenali lagi. ”Proses identifikasi korban bakal memakan waktu setidaknya lima hari,” terang Juru Bicara Ethiopian Airlines Asrat Begashaw seperti dikutip Reuters.

Pesawat nahas itu dikemudikan Yared Mulugeta Getachew, seorang kapten pilot senior. Meski begitu, pria 29 tahun itu merupakan kapten termuda di maskapai pelat merah tersebut. Karirnya cemerlang dengan masa depan cerah yang membentang. Tapi, semuanya berakhir saat pesawat Boeing 737 Max-8 yang dikemudikannya menghantam tanah lapang di Hejerem dekat Bishoftu, Etiopia.

Sebelum kejadian nahas itu, pilot berkewarganegaraan ganda, Kenya dan Ethiopia, tersebut sudah satu dekade bergabung dengan Ethiopian Airlines. Tepatnya pada November 2007.

Dia mengantongi lebih dari 8 ribu jam terbang. Alumnus Ethiopian Airlines Aviation Academy tersebut bekerja hampir tanpa cela. Dalam pernyataan resminya, pihak keluarga menyatakan luar biasa bangga dengan prestasi yang dicapai Getachew. ”Dia memiliki rekor terbang yang luar biasa,” terang CEO Ethiopian Airlines Tewolde Gebre Mariam.

Kemarin (12/3) asosiasi pilot Ethiopia menggelar upacara penghormatan terakhir untuk semua kru Ethiopian Airlines yang menjadi korban. Ruang duka dipenuhi dengan isak tangis. Mereka rata-rata masih tak percaya dengan kecelakaan nahas itu terjadi. ”Saya tak bisa tidur. Shock. Ini sulit dipercaya,” ujar Hassan Katende, salah seorang kawan Getachew pada BBC.

Kisah para penumpang juga tak kalah tragis. Mahasiswa Georgetown University Cedric Asiavugwa terbang ke Nairobi untuk menghadiri pemakaman salah seorang kerabatnya. Tapi, kenyataannya justru dia yang harus dimakamkan.

Kehilangan yang luar biasa juga dirasakan keluarga Vaidya. Enam anggota keluarga yang berasal dari Brampton, Kanada, itu ikut menjadi korban.

Mereka adalah Kosha Vaidya, 37; dan sang suami Prerit Dixit, 45. Dua putri mereka, Ashka Dixit, 14; dan Anushka Dixit, 13, ikut tiada. Kedua orang tua Kosha, Pannagesh Vaidya, 73; dan Hansini Vaidya, 68, juga tewas.

”Dia adalah satu-satunya saudari saya. Saya kehilangan orang tua dan saudari saya. Kini saya tak punya siapa-siapa lagi,” ujar Manant Vaidya.

Manant mengungkapkan bahwa dirinya tahu tentang kecelakaan tersebut dari kawannya. Mereka menelepon tengah malam mengabarkan tentang kecelakaan tersebut. Antara percaya dan tidak, mereka akhirnya berangkat ke bandara untuk memastikan. Kepastian yang mereka terima menjadi pukulan yang begitu menyakitkan.

Manant mengungkapkan, dirinya kali terakhir melihat mereka saat mengantar ke Bandara Internasional Toronto Pearson. Rombongan tersebut rencananya pergi untuk wisata sekali seumur hidup di taman safari Kenya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X