Pelayanan Hingga Ruangan Harus Nyaman

- Senin, 11 Maret 2019 | 10:15 WIB

AKTIF di dunia bisnis yang berkaitan dengan kecantikan kuku, sudah sepatutnya selalu mengikuti tren. Coryn Stephanie Hurry dan Natalia Gonius sudah memikirkan hal itu sedari awal. Usaha kecantikan kuku memang dituntut untuk terus kreatif dengan menyajikan nail art unik dan disukai orang.

Referensi untuk konsep atau tema kuku yang tengah populer mereka cari inspirasinya melalui internet. Hingga melihat dari salon-salon kuku di Jawa. Mengikuti selera pelanggan juga menjadi pertimbangan agar pelanggan tetap suka dan tak kecewa.

Setiap bulan, keduanya aktif mencari desain terbaru atau tren. Hal itu betujuan pula untuk memancing minat dan ketertarikan pelanggan. “Tren yang berubah-ubah itu kita juga harus tahu. Apa yang lagi disukai, apa yang berubah. Itu penting banget supaya kita enggak ketinggalan. Contohnya saja yang paling booming itu adalah seni hias kuku abstrak. Selama kursus di Bangkok tahun lalu, yang seperti itu paling nomor satu,” jelas Coryn.

Diakui, sejauh ini tanggapan pelanggan selalu positif. Ketertarikan dan antusiasme mereka begitu tinggi. Walau salon yang dirintis terbilang baru, dibuka awal tahun ini. Setiap harinya selalu ada pelanggan datang. Pangsa pasar salon mereka memang lebih mengarah ke perempuan muda, namun tak jarang, banyak pula para ibu muda yang penasaran dan mencoba.

“Biasanya, yang ramai itu kalau sudah mendekati hari besar. Contohnya saja seperti saat Imlek bulan lalu, itu banyak banget yang datang untuk bikin kuku. Sampai kita itu harus mengatur slot dalam sehari untuk menangani berapa pelanggan supaya tidak mengantre. Kepedulian pelanggan dengan perawatan kuku begitu tinggi,” jelas Natali.

Tak hanya pelayanan, Coryn dan Natali memikirkan kenyamanan pelanggan saat di salon. Oleh sebab itu, desain interior mereka perhatikan. Sebisa mungkin, salon dibuat nyaman dan menarik karena perawatan kuku memakan waktu cukup lama, bisa sampai dua jam. Ekspektasi dari pelanggan beragam. Sejauh ini, pelanggan menganggap jika pengerjaan kuku itu singkat dan tak butuh waktu lama. Kenyataannya justru berbanding terbalik.

“Terkadang ada saja pelanggan yang mikirnya mungkin kalau bikin kuku itu sebentar dan pengerjaannya cepat. Padahal, menghias kuku itu butuh waktu karena harus rapi dan teliti. Nah, pelanggan kurang mengertinya di situ,” lanjut perempuan kelahiran Samarinda itu.

“Selama ini memang enggak ada komplain. Paling ya seperti yang dikatakan Natali tadi. Lebih ke durasi pengerjaan saja. Pelanggan sudah berekspektasi itu bakal sebentar, ternyata lama. Semakin rumit kuku yang dibuat semakin lama juga waktu mengerjakannya,” timpal Coryn.

Untuk promosi mereka hanya menggunakan kekuatan media sosial Instagram. Sering mengunggah foto-foto kuku yang sudah dihias oleh salonnya, membuat banyak orang tertarik dan mulai berdatangan.

Meski menyediakan berbagai desain, tak menutup jika ada keinginan pelanggan yang membawa desain kuku sendiri. Selama mereka sanggup dan bahannya ada, pasti dipenuhi. Tak ingin mengecewakan pelanggan.

“Lain hal kalau bahan memang sedang enggak ada, ya itu enggak bisa dipaksakan. Kita kasih pengertian ke pelanggan, nanti hasilnya bakal begini atau warnanya akan jadi seperti ini. Pokoknya kita langsung ngomong,” lanjut Natali lagi. “Jaga komunikasi dengan pelanggan itu penting. Kalau memang yang mereka mau itu enggak ada, mereka bakal pilih warna lain dan mereka akan tetap senang kok,” pungkas Coryn. (*/ysm*/rdm2)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X